tag:blogger.com,1999:blog-39197311285720153302024-03-18T20:03:30.824-07:00Daftar Obat Paling Aman Ter-up-to-dateAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.comBlogger68125tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-12573517209618691632013-11-12T08:30:00.003-08:002014-07-30T07:40:00.870-07:00Anak dan Cara Membuat Jenis Kelamin yang ditentukan Orang Tua<br />
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">A. PENGERTIAN ANAK</span></b> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5zLf_hInL1gN1AQCQVnx8mz2fSqEPNXwb5fkXuM3RdbvOkRsxtbDI1v8s4yM6ZbWXgcWEQfriRmn-9z2fpezM3QIFAQhzY3fWGNnCSPdJxY_F7R9lheHXBlMWGno-fjosKzUh-obTiqwD/s200/images+(3).jpg" height="179" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah . </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Proses Terjadinya Anak</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep dasar terjadinya anak (proses pembuahan) adalah bertemunya sel telur dan sel sperma. Oleh karenanya kita harus tau dulu karakteristik sel telur & sel sperma. Keduanya punya kromosom. XX untuk sel telur dan XY untuk sperma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
X sifatnya : bergerak lambat, waktu hidup lebih tahan/ tahan lama, bersifat basa,</div>
<div style="text-align: justify;">
Y sifatnya : bergerak cepat, waktu hidup sebentar/ cepat mati, bersifat asam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lelaki memiliki kromosom XY dengan suasana asam didalam kromosomnya (zat di ujung sperma). Sedangkan wanita mempunyai kromosom XX dengan suasana rahim adalah basa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika basa + asam menyatu, yang terjadi adalah netral, artinya asam kalah, sehingga kromosom Y yang dibawa sperma akan mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu yang paling penting sebenarnya adalah waktu masa subur, perhitungannya adalah sebagai berikut : Masa subur dibagi 2 plus minus 3 hari. Misalkan dalam 30 hari, menstruasinya selama 6 hari mulai tanggal 24-30, sehingga puncak masa suburnya adalah tgl 12. Masa subur terbaik adalah tgl 9-12 dan 12-15, Karena pada saat itu, ovum telah melalui proses pematangan. Sebelum proses peluruhan yaitu tanggal 16 dst, sehingga jika ingin Membuat anak ya dianjurkan tanggal-tanggal tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Cara Membuat Anak Laki Laki</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtXKfZy4PM6i7-jz3HB7UWQIUH8CcorAqnz1JCcv1winN4cGNPPPA6P1YIC0Cr4YKOEKfIrecoFoBNUR6fV0LVbs3R97LGY_JwHDxh52WMgrkRaxuL4PX83S4CVir2arKuMbqFyzDsCK5d/s200/images+%25284%2529.jpg" height="200" width="133" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Y harus menang dalam pertempuran mencapai ovum, ini mutlak. sehingga, ovum harus siap terlebih dulu agar bisa ditembus oleh akrosom sperma. Dalam tempo yangg singkat pemenang adalah Y karena X lambat.</li>
<li>Rahim harus bersuasana asam, minimal dikurangi tingkat ke-basa-annya, agar sesuai dengan sperma dan tidak membunuh kromosom Y</li>
<li>Wanita harus keluar lebih dulu/orgasme</li>
<li>Makanan yang Dikonsumsi</li>
<li>Waktu paling tepat (berdasar teori adalah tanggal 12-15) karena tanggal 12 telur sudah matang</li>
</ul>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Cara Membuat Anak Perempuan</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGztc7DOqA2rKuph1kmbyRcBfQH7rskrzNx8aAhPaAv_0OUFdXTgEeE9BbeIG-FoEnGE8hemmD-5SpksIdKzTeNEJ4oLvDVj6ZgAurqBI2yAHdiPkjHCunZxvg5uuyneBUPoeh0lWFBMwV/s200/images+%25282%2529.jpg" height="169" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>X harus menang, intinya ovum jangan matang dulu, sehingga sperma harus "nunggu" diluar ovum. Selama masa menunggu yang duluan mati adalah kromosom Y, sehingga X menang.</li>
<li>Rahim suasana basa juga tidak apa, sehingga secara alami kromosom Y mati.</li>
<li>Waktunya boleh gak tepat..yaitu sebelum tgl 12, Untuk memberikan waktu ovum matang dulu..sperma sudah "menunggu", Y pun akan mati.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: lime;">Demikian sedikit ulasan tentang Cara Membuat Anak dan prosesnya, semoga bermanfaat sumber informasi ini didapatkan dari ilmu kedokteran, kuliah pakar keperawatan dan seminar/pelatihan TAPI tidak terlepas dari kekuasaan tuhan yang maha esa.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-82873917410372669582013-11-09T08:00:00.004-08:002013-11-09T08:00:58.666-08:00Nyeri dan Pengobatannya<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>A. pengertian</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9rl1jQ9jqDnMWVtA6Itgr-2NnupVj0qPveP9rsF8J4rsAKD4kDi-8kcd3N4-b77AKi-_Kp98SElkCJJeSeTvcB1_nm8VPgK9ZpRCrfs-NITmw-9cEwZEUBKhPRkFXgu8blsxbwpx9-Wjb/s200/images+(3).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
nyeri adalah rangsangan tubuh yang di sebabkan oleh syaraf, biasanya rasa nyeri timbul apabila ada ketidak nyamanan tubuh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analgesik sendiri dibagi dua yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">I. Analgesik opioid / analgesik narkotika Analgesik opioid</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetap semua analgesik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan, maka usaha untuk mendapatkan suatu analgesik yang ideal masih tetap diteruskan dengan tujuan mendapatkan analgesik yang sama kuat dengan morfin tanpa bahaya adiksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada 3 golongan obat ini yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Obat yang berasal dari opium-morfin,</li>
<li>Senyawa semisintetik morfin, dan</li>
<li>Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">II. Analgesik lainnya</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para amino fenol seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti ibuprofen, asam mefenamat, naproksen/naproxen dan banyak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>analgetik (menghilangkan rasa nyeri),</li>
<li>antipiretik (menurunkan demam), dan</li>
<li>anti-inflamasi (mengurangi proses peradangan).</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">I. PARACETAMOL</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWMDKIBOaBOPmQv0AR9BjIE22n-9wfb7kkjxD64oDmZqMuAquX4snAhdbihS2Jm43yv7zJKL6ip2RdvhPEM5do1KWS5i0TAL4M8Z-fSYumJ50fnoUWotA3nPwVq4ppeHgKQGjbXSzqujAn/s200/images.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Parasetamol yang dijual dengan berbagai nama dagang. Beberapa diantaranya adalah Sanmol, Pamol, Fasidol, Panadol, Itramol dan lain lain. Menurut peraruran Depkes, semua obat yang dijual bebas harus menuliskan nama generik di bawah nama dagangnya yang dicantumkan di bawah “kandungan”. Namun, patut diingat bila gejalanya hanya demam, tidak dibenarkan untuk menggunakan parasetamol yang dicampur dengan bahan aktif lain, misalnya untuk pilek, batuk, dan sebagainya. Tambahan bahan lain itu selain tidak ada gunanya, juga menjadikan obat lebih mahal. Belum lagi bila menimbulkan efek sampingan, akan menjadi mubazir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan derivat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Paracetamol adalah sebuah obat analgetik untuk pasien yang tak tahan asetosal (dikenal dengan nama populer : aspirin)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><b>Kontra Indikasi:</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipersensitif terhadap parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Deskripsi:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Paracetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik/analgesik</div>
<div style="text-align: justify;">
Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. Sifat analgesik parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga sehingga tindak digunakan sebagai antirematik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segera ke dokter bila salah satu dari tanda berikut muncul setelah anda minum paracetamol. Tanda tanda itu antara lain : terjadi perdarahan ringan sampai berat, keluhan demam dan nyeri tenggorokan tidak berkurang yang kemungkinan disebabkan oleh karena infeksi sehingga perlu penanganan lebih lanjut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tidak ada masalah di organ hati, dosis maksimum paracetamol untuk orang dewasa adalah 4 gram (4000mg) per hari atau 8 tablet paracetamol 500mg. Bila karena suatu sebab yang tidak jelas pasien bandel minum obat ini melebih dosis maksimum tadi maka jangan heran bila kelak terjadi kerusakan hati yang fatal. Gejala kerusakan hati yang perlu mendapatkan perhatian dan harus segera ke dokter antara lain : mual sampai muntah, kulit dan mata berwarna kekuningan, warna air seni yang pekat seperti teh, nyeri di perut kanan atas, dan rasa lelah dan lemas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa reaksi alergi yang dilaporkan sering muncul antara lain : kemerahan pada kulit, gatal, bengkak, dan kesulitan bernafas/sesak. Seperti biasa, bila mengalami tanda tanda diatas setelah minum paracetamol, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani pengobatan dengan paracetamol antara lain, sebelum minum paracetamol, sampaikan ke dokter anda kalau anda sebelumnya pernah mengalami alergi setelah mengkonsumsi paracetamol atau alergi yang disebabkan oleh sebab lain. Selain itu, informasikan pula ke dokter bila anda mempunyai riwayat penyakit khronis seperti penyakit hati, ketergantungan alkohol, dan lain lain. Paracetmol dapat merusak hati, maka bila ditambah dengan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan maka akan mempercepat terjadinya kerusakan hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Paracetamol sering dikombinasikan dengan aspirin untuk mengatasi rasa nyeri pada rematik sebab paracetamol tidak mempunyai efek anti inflamasi seperti aspirin sehingga bila kedua obat ini digabung maka akan didapatkan sinergi pengobatan yang bagus pada penyakit rematik. Paracetamol aman diberikan pada wanita hamil dan menyusui namun tetap dianjurkan pada wanita hamil untuk meminum obat ini bila benar benar membutuhkan dan dalam pengawasan dokter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">II. NEURALGIN</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQnLfrHa2ypTe_teU5B4-Z4d489_DIUKXlTv7DvbTy9Y4izH2EPOeIPwjObmYIUqgPqyxmyJtLkL6JwtkrSynAdZyYxkfNY7KM503DyeJeSsMGnS3cpMgCILiQHJIgGL0svrX1zbx7deR/s200/unduhan.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">Indikasi:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala pada migrain, nyeri otot, sakit gigi dan nyeri haid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">Kontra Indikasi:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipersensitif terhadap paracetamol atau ibuprofen dan anti-inflamasi non steroid (AINS) lainnya serta caffeine.penderita dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan usus 12jari) yang berat dan aktif.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita dimana bila menggunakan acetosal atau obat-obat anti-inflamasi non-steroid lainnya akan timbul gejala asma, rinitis(selesma) atau urtikana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita pada kehamilan tiga bulan terakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: lime;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: lime;">Komposisi:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap tablet mengandung:</div>
<div style="text-align: justify;">
Paracetamol …………………. 350 mg</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibuprofen …………………… 200 mg</div>
<div style="text-align: justify;">
Cafeine …………………….. 50 mg</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: lime;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: lime;">Cara Kerja Obat:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Paracetamol merupakan analgesik-antipiretik dan ibuprofen merupakan obat analgetik, antipiretik dan anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang memiliki efek analgetik (menghilangkan rasa nyeri), antipiretik (menurunkan demam), dan anti-inflamasi (mengurangi proses peradangan).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Efek Samping:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling sering adalah gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, kemerahan pada kulit, trobositopenia, limfopenia, dll. Dapat terjadi reaksi hipersensitivitas, terutama pada penderita dengan riwayat asma, atau reaksi alergi lain terhadap golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS).</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menimbulkan krusakan fungsi hati. Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna dapat terjadi, tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila penggunaan dihentikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Peringatan dan Perhatian:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung dan pendarahan saluran cerna (aktif/riwayat), penyakit hati dan ginjal berat, wanita hamil (tidak dianjurkan) terutama pada kehamilan usia lanjut, wanita menyusui (tidak dianjurkan), dan penderita dengan ketergantungan alkohol, gagal jantung, hipertensi, dan penyakit lain yang menyebabkan retensi cairan tubuh, ganguan pembekuan darah, asma, lupus eritomatosus sistemik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada penderita dengan tukak lambung dan pendarahan saluran cerna (aktif/riwayat) sebaiknya diminum setelah makan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika selama menggunakan obat ini terjadi efek yang tidak diinginkan atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama menggunakan obat ini jangan mengkonsumsi obat lain yang mengandung Paracetamol/Asetosal/ibuprofen, juga obat antikuogulan golongan Warfarin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">Interaksi Obat:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Pemberian ibuprofen bersama-sama dengan methotrexate atau litium harus dilakukan dengan hati-hati; penderita harus diawasi secara ketat terhadap tanda-tanda toksik dari methotrexate atau litium.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Risiko terjadi efek toksik dari paracetamol dapat meningkat apabila diberikan bersama-sama dengan obat yang bersifat toksik terhadap hati (hepatotoksik).</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">penyimpanan:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat C).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">III. Ibuprofen</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx5v-A3I8O_7-rZYz1tdWhA1MVYMg9qai8qq7PupjlwOBYW1Cu4Kn093kMX8VeKuA7A3UIk0Pq3uF96hgKHHk7BgPkm4ogEGh4Vc3pn2MXFlO7CvS5M2sUWAUARKiUzWnhQf_46LTK3Lw4/s200/unduhan+(1).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asetosal (dikenal sebagai aspirin) tidak dianjurkan bila lambung pasien tidak tahan karena sifat asamnya. Asetosal dalam dosis 1 tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer sehingga perdarahan (seperti dalam haid atau terluka) akan sulit berhenti karena darah tidak dapat membeku. Asetosal juga tidak dianjurkan bila penyebab demam adalah virus (campak, cacar air, dan sebagainya), terutama pada anak karena asetosal dihubungkan dengan komplikasi fatal yang disebut Reye syndrome.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">IV. Asam mefenamat</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Ld7XRWxP8zZ1FZz8-Aqm49xVWtTSNqSIHHxcDsMluRSdCHQI1xdQtGdb6UiV4DMusX0LP9VyUbo2mnMTnENhkSJ3GFm5EfhYNdqhpIZu8lIgnyxjD5W-YitFV5aEpNjQQrEJ3KdkFPSX/s200/unduhan+(2).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(tidak termasuk golongan obat bebas kecuali yang 250 mg untuk orang dewasa)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Obat ini dikenal masyarakat sebagai Ponstan, dan dipiron (dikenal sebagai Antalgin atau Novalgin). Kedua obat mi tidak dibenarkan dibeli di toko obat atau apotek karena harus memakai resep. Seperti diketahui, kemasan obat bebas ditandai dengan lingkaran hijau atau biru, sedangkan obat resep lingkaran merah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">V. Tramadol</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk7xrU4NSiBW1D63xXtSdu1oXJfM-lKl7Db2PCSV7s0PhIReV90IiyYcXd93MPjqE0rJwNqPgdKoiNd3iNWXPCgEeBf88VKzJD16_gmtJ7-OAof2468D7-jOhnoX9EWX5D55uAyPzfmHJ8/s200/images+(1).jpg" width="168" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan tramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minumlah tramadol sesuai dosis yang diberikan, jangan minum dengan dosis lebih besar atau lebih lama dari yang diresepkan dokter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan minum tramadol lebih dari 300 mg sehari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">VI. Benorylate</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://benorylate/" target="_blank"><img border="0" height="83" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfRXz-OHIKyBn9c1VnEJTqqESZihzVR20VMtbzoJVTQxm8ahi3915KmH2yf5Jum1nQPQyM0wveo_kfu2qN6cN_DcyGo2KHhIrHRnuZj-op4mXmUAYhP0wbvKaumjHzkJk5WgGeT7oEk30i/s200/220px-Benorilate.svg.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">VII. Fentanyl</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgob5LzT-CN3ywFH-JQsi5TfGRDJ-8L-bn6lgeWamYEodvFSVGi5r5BGvqJ21tkRwlTpTpmSzDTyyvoUag21GCD_JHC0ByHvTUzDFpsnV6om2XzCUl-2jdIOcCM0xgBEtXmQWcO2fZ7tSeU/s200/unduhan+(3).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">VIII. Naproxen</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWGeOpm5IqJ-EcnlLTL1JwjTZwL3v8VJ6x4qW490wxCYlQuUe9vzRkxZRV0vBlHhO7kV_l-7QK7sOlBB_sg4aNUXiyq47BC_Bpa3N4t0KhZB6-mcTldMddXO_3t4nOuIEw8prTE1CpldMY/s200/images+(2).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Naproxen termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid. Naproxen bekerja dengan cara menurunkan hormon yang menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">IX. Obat lainnya</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Metamizol, Aspirin (Asetosal/ Asam asetil salisilat), Dypirone/Methampiron, Floctafenine, Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-21579331715886761472013-10-29T21:26:00.001-07:002013-10-29T21:26:40.207-07:00Penyakit KISTA OVARI dan Penyemuhannya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="118" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOM26RKp4KTKs2s4anTNcItd6EEf4H9h3dGdbyWSb4NT6NkweAorrLckvBeJQpZwNaIQWFOCm550as6dv_-afasI7sVyTpnQTxrZTpX-Kwn9LI76f4s2nCT9RYhc46nQegPCss4oqzjfb2/s200/download+(2).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">A. PENGERTIAN</span></b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas (Winkjosastro. et.all. 1999).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering adalah kista dermonal, kista coklat atau kista lutein, tumor ovarium yang cukup besar dapat disebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala kedalam panggul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. ETIOLOGI</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut etiologi, kista ovarium dibagi menjadi 2, yaitu : (Ignativicus, bayne, 1991)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Kista non neoplasma</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon esterogen dan progresterone diantaranya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">a. Kista non fungsional</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam korteks</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">b. Kista fungsional</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler di antara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari 12 tahun.</li>
<li>Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progesterone setelah ovulasi.</li>
<li>Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat pada mola hidatidosa.</li>
<li>Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Kista neoplasma (Winjosastro. et.all 1999)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">a. Kistoma ovarii simpleks</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">b. Kistodenoma ovarii musinoum</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
Asal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya I elemen mengalahkan elemen yang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">c. Kistodenoma ovarii serosum</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Berasal dari epitel permukaan ovarium (Germinal ovarium)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">d. Kista Endrometreid</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">e. Kista dermoid</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">f. Kista endrometroid</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">g. Kista dermoid</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">C. PATHOFISIOLOGI</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><b> 1. </b>Kista non neoplasma (Ignativicius bayne, 1991)</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">a. Kista non fungsional</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Kista inkulasi dalam konteks yang dalam timbul ivaginasi dan permukaan epitelium yang berkurang. Biasanya tunggal atau multiple, berbentuk variabel dan terbatas pada cuboidal yang tipis, endometri atau epitelium tuba berkurang 1 cm sampai beberapa cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">b. Kista fungsional</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Kista folikel, kista di bentuk ketika folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler di antara siklus menstruasi. Bila ruptur menyebabkan nyeri akut pada pelvis, evaluasi lebih lanjut dengan USG atau laparaskopi. Operasi dilakukan pada wanita sebelum pubertas, setelah menopause atau kista lebih dari 8 cm.</li>
<li>Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progresterone setelah ovulasi. Ditandai dengan keterlambatan menstruasi atau menstruasi yang panjang, nyeri abdomen bawah pelvis. Jika ruptur perdarahan intraperitorial, terapinya adalah operasi ooverektomi.</li>
<li>Kista tuba lutein, ditemui pada kehamilan mola, terjadi pada 50 % dari semua kehamilan dibentuk sebagai hasil lamanya stimulasi ovarium, berlebihnya HCG. Tindakanya adalah mengangkat mola.</li>
<li>Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimuli ovarium dengan produk kista yang banyak. Hiperplasi endometrim atau kariokarsinoma dapat terjadi pengobatan dengan kontrasepsi oral untuk menekan produksi 1.11dan oovorektomi.</li>
</ul>
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"> 2. Kista Neoplasma Jinak (Winkjosastro.et.all. 1999).</span><div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Kistoma ovarii simpleks. Kista ini bertangkai dan dapat menyebabkan torsi (putaran tingkai). Diduga kista ini adalah jenis kista denoma serosum yang kehilangan kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista. Tindakannya adalah pengangkatan kista dengan reseksi ovarium.</li>
<li>Kistoderoma ovarii musinosum. Asal kista ini belum pasti, namun diduga berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya 1 elemen mengalahkan elemen yang lain atau berasal dari epitel germinativum.</li>
<li>Kristoderoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium (Germinal ovarium). Bila kista terdapat implantasi pada peritoneum disertai asites maka harus dianggap sebagai neoplasma yang ganas dan 30 % sampai 50 % akan mengalami keganasan.</li>
<li>Kista endrometroid. Kista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan epitel endometrium,</li>
<li>Kista dermoid. Pada suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektoderma dengan deferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebastea putih menyerupai lemak nampak lebih menonjol dari pada elemen-elemen aktoderm. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D. PROSES PENYEMBUHAN LUKA</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Fase I</span></li>
</ul>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada fase ini Leukosit mencerna bakteri dan jaringan rusak terbentuk fibrin yang menumpuk mengisi luka dari benang fibrin. Lapisan dari sel epitel bermigrasi lewat luka dan membantu menutupi luka, kekuatan luka rendah tapi luka dijahit akan menahan jahitan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Fase II</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Berlangsung 3 sampai 14 hari setelah bedah, leukosit mulai menghilang dan ceruk mulai kolagen serabut protein putih semua lapisan sel epitel bergenerasi dalam satu minggu, jaringan ikat kemerahan karena banyak pembuluh darah. Tumpukan kolagen akan menunjang luka dengan baik dalam 6-7 hari, jadi jahitan diangkat pada fase ini, tergantung pada tempat dan liasanya bedah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Fase III</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kolagen terus bertumpuk, hal ini menekan pembuluh darah baru dan arus darah menurun. Luka sekarang terlihat seperti berwarna merah jambu yang luas, terjadi pada minggu ke dua hingga enam post operasi, pasien harus menjaga agar tak menggunakan otot yang terkena.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Fase IV</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Berlangsung beberapa bulan setelah pembedahan, pasien akan mengeluh, gatal disekitar luka, walau kolagen terus menimbun, pada waktu ini menciut dan menjadi tegang. Bila luka dekat persendian akan terjadi kontraktur karena penciutan luka dan akan terjadi ceruk yang berlapis putih.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-8430110279891789982013-10-29T20:56:00.003-07:002013-10-29T20:56:56.172-07:00Penyakit NEFROBLASTOMA (TUMOR GINJAL) dan Pengobatannya<br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiojnkaFcNOPTnHJiJxl6oYgzcJtFmSTe_ITlFQ80TWsa7uOJkcPJhR3eM0WfZPVHSk_h44OAcvcpfQ_Ot_A6jnM0a4ufTwEv-vn_Cw9ELunpTrY0KcRZN-cupLXW7MV4iUk33pmzaYUzW-/s200/download+(1).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">A. Definisi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Neuroblastoma adalah tumor embrional dari system saraf otonom yang mana sel tidak berkembang sempurna. Neuroblastoma umumnya terjadi bayi usia rata-rata 17 bulan. Tumor ini berkembang dalam jaringan sistem saraf simpatik, biasanya dalam medula adrenal atau ganglia paraspinal, sehingga menyebabkan adanya sebagai lesi massa di leher, dada, perut, atau panggul. Insiden neuroblastoma adalah 10,2 kasus per juta anak di bawah 15 tahun. Yang paling umum kanker didiagnosis ketika tahun pertama kehidupan. (Jhon, 2010)</div>
<div style="text-align: justify;">
Neuroblastoma adalah tumor ganas yang berasal dari sel Krista neurak embronik, dapat timbul disetiap lokasi system saraf simpatis, merupakan tumor padat ganas paling sering dijumpai pada anak. Insiden menempati 8% dari tumor ganas anak, atau di posisi ke-4. Umumnya ditemukan pada anak balita, puncak insiden pada usia 2 tahun. Lokasi predeileksi di kelenjar adrenal retroperitoneal, mediastrinum, pelvis dan daerah kepala-leher. Tingkat keganasan neuroblastoma tinggi, sering metastasis ke sumsum tulang, tulang, hati, kelenjar limfe, dll (Willie, 2008).</div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor ini biasanya tidak memungkiri asalnya, dengan mengeluarkan hormon katekolamin. Tekanan darah tinggi yang merupakan akibat tumor ini jarang menimbulkan keluhan, tetapi dapat berfungsi sebagai zat penanda tumor: di dalam air kemih dapat dilihat hormon yang dikeluarkan, sehingga diagnosis tumor menjadi jelas. Dengan dapat dipastikan, apakah tumornya neuroblastoma atau nefroblastoma (Wim De Jong, 2005) </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor Wilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Kelainan saluran kemih</li>
<li>Aniridia (tidak memiliki iris)</li>
<li>Hemihipertrofi (pembesaran separuh bagian tubuh).</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor Wilms ditemukan pada 1 diantara 200.000-250.000 anak-anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya umur rata-rata terjangkit kanker ini antara 3 - 5 tahun baik laki-laki maupun perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">C. Patofisiologi</span></b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitif diginjal, makroskapis ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan gambaran histo-patologisnya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral dan hanya 3-10% ditemukan bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D. Gejala</span></b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi invasi tumor yang menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises. Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah : </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Malaise (merasa tidak enak badan)</li>
<li>Nafsu makan berkurang</li>
<li>Mual dan muntah</li>
<li>Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi).</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air kemih).</div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor Wilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">E. Pemeriksaan Diagnostik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan diagnostik pada neuroblastoma menurut Suriadi dan Rita (2006), antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Foto abdomen bisa memperlihatkan klasifikasi tumor. Tumor adrenalis menggeser ginjal, tetapi biasanya tidak merubah system pelvicalyces pada urogram intravena atau pemeriksaan ultrasonografi.</li>
<li>Peningkatan kadar kartekolamin urina (VMA dan VA) mengkonfirmasi diagnosis pada 90% kasus dan juga merupakan indicator rekuensi yang sensitive. Kadang-kadang timbul metastasis tulang (Thomas, 1994)</li>
<li>CT Scan untuk mengetahui keadaan tulang pada tengkorak, leher, dada dan abdomen.</li>
<li>Punksi sumsum tulang untuk mengetahui lokasi tumor atau metastase tumor.</li>
<li>Analisa urine untuk mengetahui adanya Vanillymandelic acid (VMA) homovillic acid (HVA), dopamine, norepinephrine.</li>
<li>Analisa kromosom untuk mengetahui adanya gen N myc.</li>
<li>Meningkatnya ferritin, neuron spesific enolase (NSE), ganglioside (GDZ).</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">F. Penatalaksanaan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tumor dapat diangkat, maka segera dilakukan pembedahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama pembedahan, ginjal yang lainnya diperiksa untuk menentukan apakah juga terserang tumor. Pada sekitar 4% kasus, nefroblastoma terjadi pada kedua ginjal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama pembedahan juga dilakukan pemeriksaan terhadap kelenjar getah bening, organ perut dan jaringan lainnya; jika kanker telah menyebar, dilakukan pengangkatan organ-organ tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terapi penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat anti-kanker, seperti actinomycin D, vincristine atau doxorubicin) segera dimulai setelah pembedahan, tergantung kepada luasnya penyebaran kanker.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-65360384905584692282013-10-29T20:32:00.003-07:002013-10-29T20:37:17.741-07:00Penyakit AML dan Pengobatanya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicASsLdaauy-yhLWm3qg0K9_NemLDSF0aqkvbXsBzL9m_pFbGO_TGfchhBP1y8rz8qFRte4P9Lu1vnOKOxTwrRufFYe-nNzhhALNyMbs2dWdevo-8c1N5QXDWYs0x7CEjA0JyRAA2VwHv0/s200/n.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">A. Definisi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia (ANLL atau AML) adalah salah satu jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel mieloid (ditemukannnya sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang berlebihan). AML meliputi leukemia mieloblastik akut, leukemia monoblastik akut, leukemia mielositik akut, leukemia monomieloblastik, dan leukemia granulositik akut <br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Penyebab</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya leukemia jenis ALL (Acute Lymphoid Leukemia), etiologi AML sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, diduga karena virus (virus onkogenik). Faktor lain yang turut berperan adalah : </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Faktor endogen </span>Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (resiko terkena AML meningkat pada anak yang terkena Down Sindrom), herediter (kadang-kadang dijumpai kasus leukemia pada kakak beradik atau kembar satu telur).</li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Faktor eksogen </span>Seperti sinar X, sinar radioaktif, hormon, bahan kimia (Benzol, Arsen, preparat Sulfat), infeksi (virus, bakteri).</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><b>C. Tanda dan Gejala</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Hipertrofi ginggiva</li>
<li>kloroma spinal (lesi massa)</li>
<li>Lesi nekrotik atau ulserosa perirekal</li>
<li>Hepatomegali dan splenomegali (pada kurang lebih 50% anak)</li>
<li>Manifestasi klinik seperti ALL , yaitu </li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">a. Bukti anemia, perdarahan, dan infeksi </span>: demam, letih, pucat, anoreksia, petekia dan perdarahan, nyeri sendi dan tulang, nyeri abdomen yang tidak jelas, berat badan menurun, pembesaran dan fibrosis organ-organ sistem retikuloendotelial (hati , limpa, dan limfonodus)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">b. Peningkatan tekanan intrakranial karena infiltrasi meninges</span> : nyeri dan kaku kuduk, sakit kepala, iritabilitas, letargi, muntah, edema papil, koma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">c. Gejala-gejala sistem saraf pusat yang berhubungan dengan bagian sistem yang terkena</span>; kelemahan ekstremitas bawah, kesulitan berkemih, kesulitan belajar, khususnya matematika dan hafalan (efek samping lanjut dari terapi).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D. Patofisiologi dan Pathways</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jaringan pembentuk darah ditandai oleh pergantian sel yang sangat cepat. Normalnya, produksi sel darah tertentu dari prekusor sel stem diatur sesuai kebutuhan tubuh. Apabila mekanisme yang mengatur produksi sel tersebut terganggu, sel akan membelah diri sampai ke tingkat sel yang membahayakan (proliferasi neoplastik). Proliferasi neoplastik dapat terjadi karena kerusakan sumsum tulang akibat radiasi, virus onkogenik, maupun herediter. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sel polimorfonuklear dan monosit normalnya dibentuk hanya dalam sumsum tulang. Sedangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam berbagai organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, khususnya granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai mereka dibutuhkan dalam sirkulasi. Bila terjadi kerusakan sumsum tulang, misalnya akibat radiasi atau bahan kimia, maka akan terjadi proliferasi sel-sel darah putih yang berlebihan dan imatur. Pada kasus AML, dimulai dengan pembentukan kanker pada sel mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau lainnya) dalam sumsum tulang dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-sel darah putih dibentuk pada banyak organ ekstra medula.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan secara imunologik, patogenesis leukemia dapat diterangkan sebagai berikut. Bila virus dianggap sebagai penyebabnya (virus onkogenik yang mempunyai struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh manusia dan merusak mekanisme proliferasi. Seandainya struktur antigennya sesuai dengan struktur antigen manusia tersebut, maka virus mudah masuk. Bila struktur antigen individu tidak sama dengan struktur antigen virus, maka virus tersebut akan ditolaknya. Struktur antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari berbagai alat tubuh, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak di permukaan tubuh atau HL-A (Human Leucocyte Locus A). Sistem HL-A diturunkan menurut hukum genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan faktor herediter.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen darah yang lain tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses metabolisme (terjadi granulositopenia, trombositopenia). Sel-sel leukemia juga menginvasi tulang di sekelilingnya yang menyebabkan nyeri tulang dan cenderung mudah patah tulang. Proliferasi sel leukemia dalam organ mengakibatkan gejala tambahan : nyeri akibat pembesaran limpa atau hati, masalah kelenjar limfa; sakit kepala atau muntah akibat leukemia meningeal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">E. Komplikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Gagal sumsum tulang</li>
<li>Infeksi</li>
<li>Koagulasi Intravaskuler Diseminata (KID/DIC)</li>
<li>Splenomegali</li>
<li>Hepatomegali</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">F. Pemeriksaan Diagnostik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Hitung darah lengkap (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis, memiliki prognosis paling baik. Jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembarang umur.</li>
<li>Pungsi lumbal, untuk mengkaji keterlibatan SSP.</li>
<li>Foto thoraks, untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum</li>
<li>Aspirasi sumsum tulang, ditemuakannya 25% sel blast memperkuat diagnosis.</li>
<li>Pemindaian tulang atau survei kerangka, mengkaji keterlibatan tulang.</li>
<li>Pemindaian ginjal, hati, dan limpa, mengkaji infiltrat leukemik</li>
<li>Jumlah trombosit, menunjukkan kapasitas pembekuan.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">G. Penatalaksanaan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang diberikan pada anak. Proses remisi induksi pada anak terdiri dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak menerima berbagai agens kemoterapi untuk menimbulkan remisi. Periode intensif diperpanjang 2-3 minggu selama fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan sistem syaraf pusat dan oragan vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia anak-anak adalah prednison, vinkristin, asparaginase, metrotreksat, merkaptopurin, sitarabin, alopurinol, siklofosfamid, dan daunorubisin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-42154940783427410672013-10-18T21:00:00.002-07:002013-10-18T21:01:09.674-07:00Penyakit ALL(AKUT LEUKIMIA LIMFOBlASTIC) dan Pengobatannya <br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGyddoR2XUVrj1zFm3NdJXuHllP63Z2HP7WsquMlxDreIcnVSfq4IITyl4jfK3tAGMY2d-bhVYnyzvr7oqxheq4hbgfy6vCTlrjOhSC8x0XrLIgJZcTEjtwDtowP4E8U0SIOvZjWK6i7yP/s200/download.jpg" width="183" /></div>
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">A. Pengertian</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Leukemia adalah penyakit yang merupakan akibat terjadinya profilerasi sel leukosit yang abnormal dan ganas serta sering di sertai leukosit jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya anemia trombositopenia. Leukemia limfoblastik akut ini merupakan kanker jaringan yang menghasilkan leukosit yang imatur dan berlebihan sehingga jumlahnya yang menyusup ke berbagai organ seperti sumsum tulang dan mengganti unsure sel yang normal sehingga mengakibatkan jumlah eritrosit kurang untuk mencapai kebutuhan sel (A. Aziz Alimul Hidayat, 2006).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Anatomi dan Fisiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai fungsi mentransportasikan oksigen, karbohidrat dan metabolit; mengatur keseimbangan asam dan basa; mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi (hantaran), membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan otot) untuk mendistribusikan ke seluruh tubuh; dan pengaturan hormone dengan membawa dan menghantarkan kelnjr ke sasaran. (syaifuddin, 2003: 34). Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. (Evelyn, 2002).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">C. Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut suriadi, dkk, (2001), penyebab yang pasti dalam leukemia belum diketahui, akan tetapi terdapat factor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (T cell Leukemia-lymphoma/ HTLV).</li>
<li>Radiasi</li>
<li>Obat- obat imunosupresif, obat- obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol.</li>
<li>Faktor herediter, misalnya pada kembar monosit.</li>
<li>Kelainan kromosom, misalnya pada Down syndrome.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D. Patofisiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kasus ALL disubklasikan menurut gambaran morfologi, imonologi, dan genetic sel induk leukemia. Gambaran sitologik sel induk sangat bervariasi walaupun dalam satu cuplikan tunggal, sehingga tidak ada klasifikasi morfologik yang memuaskan. Sistem Perancis-Amerika-Inggris (PAI) membedakan tiga sub system morfologi, L1, L2, L3 pada limfoblas L1 umumnya kecil dengan sedikit sitoplasma, pada sel L2 lebih besar dan pleomorfit dengan sitoplasma lebih banyak, bentuk inti ireguler dan nekluoli nyata dan sel L3 mempunyai kromatim inti homogen dan berbintik halus, nucleoli jelas, dan sitoplasma biru tua dengan vakuolisasi nyata. Karena perbedaan yang subjektif antara blast L1 dan L2 dan korelasi dengan penanda imunologik dan genetic yang sedikit, hanya sub L3 yang mempunyai arti klinis. Kelainan kromosom dapat di identisifikasi setidak tidaknya 80-90 % ALL anak. Karriotip dari sel leukemia mempunyai arti penting diagnostic, prognostic, dan theraupetik. ALL pada anak juga diklasifikasikan atas dasar jumlah kromosom tiap sel leukemia dan atas penyusunan kembali (rearrangement) kromosom structural misalnya translokasi. Deoksinukleotidil tranferasi (TdT) yang umumnya dapat memperlihatkan pada ALL sel progenitor-B dan sel-T. Karena enzim ini tidak terdapat pada limfoit normal, maka dapat digunakan untuk mengidentifikasi sel leukemia pada situsi diagnostic yang sulit misalnya, afktifitas TdT dalam sel dalam cairan cebrospinal munhkin menolong untuk membedakan relaps susunan saraf sentral (SSS) meningitis aseptic. Kebanyakan penderita dengan leukemia mempunyai penyebaran pada waktu diagnosis, dengan keterlibatan sumsum tulang yang luas dan adanya sel blast leukimia di sirkulasi darah, limpa, hati, kelenjar limfe biasanya juga terlibat karena itu tidak ada system pembagian stadium untuk ALL (Nelson, dkk, 2000).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">E. Klasifikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Menurut perjalanan penyakitnya dapat dibagi atas :</li>
</ul>
<ol>
<li>Leukemia akut</li>
<li>Leukemia kronik</li>
</ol>
<ul>
<li>Menurut jenisnya leukemia dibagi atas :</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Leukemia myeloid</li>
<li>Leukemia mieloblastik akut (leukemia myeloid / mielositik / granulositik mielogenous akut</li>
<li>Leukemia Limpoid</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">F. Manifestasi Klinis</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gejala yang khas dari ALL adalah pucat (dapat terjadi mendadak), perdarahan disertai splenomeglali dan kadang- kadang hepatomegali serta limfodeniopati pasien yang menunjukan gejala lengkap sepeti yang disebutkan ini. Secara klinis dapat di diagnose leukemia perdarahan dapat berubah ekimosis, petekie, epistaksis, perdaran gusi dan sebagainya. Pada stadium permulaan mungkin tidak terdapat splenomegali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">H. Komplikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Komplikasi yang dapat terjadi menurut Suriadi, dkk, (2001) adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Sepsis</li>
<li>Pendarahan</li>
<li>Gagal organ</li>
<li>Iron Deficience Anemia (IDA)</li>
<li>Kematian</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">I. Penatalaksanaan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Suriadi, dkk, (2001), penatalaksanaan theraupetik pada ALL yang dapat di lakukan adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Penatalaksanaan kemoterapi</li>
<li>Irradiasi cranial</li>
<li>Terdapat 3 fase pelaksanaan kemoterapi :</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">a. Fase induksi :</span> di mulai 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan.Pada fase ini diberikan terapi kortikosteroid (prednisone), vincristin dan L-asparaginase. Fase induksi dinyatakan berhasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5 %.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">b. Fase profilaksi system saraf pusat :</span> pada fase ini di berikan terapi methotresate, cytarabine dan hydrocortisone melalui intrathecal untuk mencegah invasi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasicranal dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami gangguan system syaraf pusat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">c. Konsolidasi :</span> Pada fase ini kombinasi pengobatan di lakukan untuk mempertahankan remisi dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan di lakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang maka pengobatan di hentikan sementara atau dosis obat dikurangi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank">http://daftar-obatt.blogspot.com/</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-46999130301409925172013-10-18T20:41:00.001-07:002013-10-18T20:41:31.734-07:00Penyakit SLE (Sistemik lupus erythematosus) dan Pengobatannya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="118" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9iaz_RED3AjC-kLmSFy9edrToZLcXsEaDxVgs87z1FPk55lx_J6e3XEcDYzLWxNx5rsj0o-JUfP-NoKfF67LA2edO1c2faq4A0b5dDy05EHZ_YOlXABMDNkoOTL-aBWl6E2hn3bZxQzLi/s200/images.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">A. Defenisi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistemik lupus erythematosus adalah suatu penyakit kulit menahun yang ditandai dengan peradangan dan pembetukan jaringan parut yang terjadi pada wajah, telinga, kulit kepala dan kandung pada bagian tubuh lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Systemic Lupus Erythematosus (SLE), merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan produksi antibodi terhadap komponen inti sel yang berhubungan dengan manifestasi yang luas. Penyakit lupus merupakan penyakit sistem daya tahan, atau penyakit auto imun, dimana tubuh pasien lupus membentuk antibodi yang salah arah, merusak organ tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit, atau trombosit. Antibodi seharusnya ditujukan untuk melawan bakteri ataupun virus yang masuk ke dalam tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum diketahui dengan jelas , namun terdapat banyak bukti bahwa Sistemik lupus erythematosus (SLE) bersifat multifaktor, mencakup :</div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Genetik</li>
<li style="text-align: justify;">Infeksi</li>
<li style="text-align: justify;">Lingkungan</li>
<li style="text-align: justify;">Stress</li>
<li style="text-align: justify;">Cahaya matahari</li>
<li style="text-align: justify;">Faktor Resiko : hormon; imunitas; obat</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">C. Fatofisiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit sistemik lupus eritematosus ( SLE ) tampaknya terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan auto anti bodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif ) dan lingkungan ( cahaya matahari, luka bakar termal ). Obat-obat tertentu seperti hidralasin ( Apresoline , prokainamid ( Pronestyl ), isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan disamping makanan kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE akibat senyawa kimia atau obat-obatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sistemik lupus eritematosus, peningkatan produksi auto anti bodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-Supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya merangsang anti bodi tambahan, dan siklus tersebut berulang kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D. Manefestasi klinik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Keluhan utama dan pertama sistemik lupus eritematosus (SLE) adalah artralgia, dapat juga timbul artritis nonerosif pada dua atau lebih sendi perifer. Pasien mengeluh lemas, lesu dan capek sehingga menghalanginya beraktivitas. Demam pegal linu seluruh tubuh, nyeri otot dan penurunan berat badan terdapat kelainan kulit spesifik berupa bercak malar menyerupai kupu-kupu dimuka dan eritema umum yang menonjol. Terdapat kelainan kulit menahun berupa bercak diskoid yang bermula sebagai eritema papul atau plak bersisik. Dapat pula terjadi kelaian darah berupa anemia hemoditik, kelainan ginjal, pneumonitis, kelainan jantung, gastrointestinal, gangguan saraf dan kelainan psikatrik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">E. Pemeriksaan diagnostik</span></b></div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan Antibodi Antinuklear</li>
<li style="text-align: justify;">Laju Endap Darah</li>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan Urin</li>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan Serum</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">F. Penatalaksanaan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bercak kemerahan kecil biasanya berhasil diobati dengan krim kortikosteroid. Bercak lebih besar resisten, kadang memerlukan pengobatan selama beberapa bulan dengan kortikosteroid per-oral (ditelan) atau dengan obat imunosupresan seperti digunakan untuk mengobati lupus eritematosus sistemik. Krim steroid yang kuat sebaliknya dioleskan pada bercak kulit sebanyak 1-2 kali/hari. Sampai bercak menghilang jika bercak sudah mulai kurang bisa digunakan krim steroid yang lebih ringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salep cortison yang dioleskan pada lesi sering kali dapat memperbaiki keadaan dan memperlambat perkembangan penyakit. Suntikan cortison yang dioleskan pada dalam lesi juga bisa mengobati keadaan ini dan bisanya lebih efektif dari pada salep.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lupus discoid tidak disebabkan oleh malaria, tetapi obat anti malaria ( cloroquine, hydroxcloroquine ) memiliki daya anti </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-90232167389194637092013-10-13T07:25:00.002-07:002013-10-13T07:25:26.706-07:00Penyakit GNA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpKwnvPbYEuuHjchWG9rAHVyxh6sWkpsFmiOOeNHkbs5Gg7EQeZhErpK9BlWQW2AuF9L_O9QOSmBc-jQ3Aso25sUJJXiMuB6niMIge531A3cHrXu7gd9rOSeeD0dWN40sqVHMTDlqNI0hO/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<b><span style="color: blue;">A. Defenisi</span></b><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Glomerulo Nefritis Akut (GNA) adalah inflamasi glomeruli yang terjadi ketika kompleks antigen-antibodi terjebak dalam membran kapiler glomerular.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit ini ditemukan pada semua usia, tetapi sering terjadi pada usia awal sekolah dan jarang pada anak yang lebih muda dari 2 tahun, lebih banyak pria dari pada wanita (2 : 1).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman streptokokkus beta hemolitikus gol A. Faktor lain yang dapat menyebabkan adalah faktor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan faktor alergi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Glomerulo Nefritis Akut (GNA)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C, Gambaran Klinik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil penyelidikan klinis immunologis dan percobaan pada binatang menunjukkan adanya kemungkinan proses immunologis sebagai penyebab. Beberapa penyelidik mengajukan hipotesis sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membran basalis glomerulus dan kemudian merusaknya.</li>
<li>Proses autoimmune kuman streptokokkus yang nefritogen dalam tubuh menimbulkan badan autoimmune yang merusak glomerulus.</li>
<li>Streptokokkus nefritogen dan membran basalis glomerulus mempunyai komponen antigen yang sama sehingga dibentuk zat anti yang langsung merusak membran basalis ginjal.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D, Gejala Klinik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala yang sering ditemukan :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Hematuri</li>
<li>Edema</li>
<li>Hipertensi</li>
<li>Peningkatan suhu badan</li>
<li>Mual, tidak ada nafsu makan</li>
<li>Ureum dan kreatinin meningkat</li>
<li>oliguri dan anuria</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">E. Komplikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oliguri sampai anuria sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat gejala berupa gangguan pada penglihatan, pusing, muntah, dan kejang-kejang. Hal ini disebabkan spasme pembuluh darah local dengan anoksia dan edema otak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gangguan sirkulasi berupa dispneu, orthopneu, terdapat ronchi basah, pembesaran jantung dan meningkatnya TD yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, tetapi juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Jantung dapat membesar dan terjadi Gagal Jantung akibat HT yang menetap dan kelainan di miocardium.</div>
<div style="text-align: justify;">
Anemia karena adanya hipervolemia disamping adanya sintesis eritropoetik yang menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-63758395374756906352013-08-23T20:04:00.002-07:002013-08-23T20:07:08.260-07:00Penyakit Panue/panu (jamur) dan Peangobatannya<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK_6e0xFfc_WtNf6MycOtaXWSt__NM6Xw5hmbFPnRm3oUOJn8XKr5TZmyoj_Bt2GShotdFox45SqUTksD2fm9ldaauBb307WoG6fQAXluatS2Yqv663_5YPQ67nI3xobSoFglC03gTYy2q/s1600/images+(7).jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panau atau Panu atau Pitriyasis versikolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida Albicans.</div>
<div style="text-align: justify;">
Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembap dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan gatal pada kulit, panu juga membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa cara pengobatan secara herbal:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Bawang putih</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bawang putih selain dapat menambah rasa pada makanan, juga dapat digunakan untuk menghilangkan panu. Cara menggunakannya pun mudah, ambil 1-2 butir bawang putih, kemudian potong menjadi 2 bagian, gosokk-gosokkan pada bagian yang terdapat panu. Lakukan hal tersebut 2 kali sehari hingga jamur penyebab panu mengelupas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Lengkuas</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Lengkuas termasuk salah satu bumbu penyedap makanan. Ambillah lengkuas yang masih segar agar mengandung banyak air. Kemudian potong – potong dan oleskan belahan lengkuas tadi pada bagian yang terdapat panu. Lakukan secara rutin sehabis mandi. Dengan ini maka panu di kulit anda akan berangsur-angsur hilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Jeruk nipis</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ambilah 1 buah jeruk nipis dan sedikit belerang. Haluskan belerang sambil memotong beberapa bagian jeruk nipis. Setelah mandi celupkan jeruk nipis tadi ke dalam halusan belerang dan oleskan pada bagian yang terdapat panunya. Lakukan secara rutin setiap hari hingga panu hilang.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-17599468025129351082013-08-23T19:59:00.000-07:002013-08-23T19:59:30.113-07:00Penyakit Demam Berdarah (DBD) da Pengobatannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6G6IY3PONjUx3g7lgsTCetCmMV0bf3QvMoysG1sHEih195orIloU11NOS06LA2qVs7yjSJdUxiV8IJv6IyPjVYaupwtZDiSQmnh6p8whtnrq9XzL7xcRCQqgN3LZslhNzlzblrPXqvHKd/s200/imagesm.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Penyebab</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Manifestasi Klinis</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Pencegahan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Lingkungan</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Biologis</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Kimiawi</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">F. Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Obat yang mengandung acetaminofen, misalnya tilenol, sangat disarankan bagi penderita demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-92038063141569496022013-08-21T19:16:00.000-07:002013-08-21T19:16:00.565-07:00Penyakit Keraktitis dan Pengobatannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5qwNINwe-mGwHotXyi2GEjIJEbrYqZ0czZiPSt734AmTz_TLOm9m8eXw6KBBGwqAwcBjQgRusXNtVwD4XbTQ_MprpypiHBUfc8FGaFMx6vUrXMqOJ-ZiFwefBzV4NKz80wMu5skfCfykf/s1600/230px-Clare-314.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keratitis adalah suatu kondisi di mana kornea mata, bagian depan mata, menjadi meradang. Kondisi ini sering ditandai dengan nyeri sedang sampai kuat dan biasanya melibatkan penglihatan terganggu. Dapat menyebabkan perasaan menggaruk setiap kali individu mata berkedip </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Jenis</span></b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keratitis superfisial melibatkan lapisan dangkal (yaitu epitel) kornea. Setelah penyembuhan, bentuk keratitis umumnya tidak meninggalkan bekas luka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam keratitis melibatkan lapisan dalam kornea (yaitu The epitel, membran Bowman dan sering stroma), dan tentu saja alami meninggalkan bekas luka pada penyembuhan bahwa visi mengganggu jika pada atau dekat sumbu visual. Hal ini dapat dikurangi atau dihindari dengan penggunaan obat tetes mata kortikosteroid topikal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Penyebab </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keratitis memiliki beberapa penyebab, salah satunya adalah infeksi herpes hadir atau sebelumnya simplex virus sekunder terhadap infeksi saluran pernapasan atas, yang melibatkan luka dingin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Patogen </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keratitis amuba. Infeksi amuba kornea merupakan infeksi kornea yang paling serius, biasanya mempengaruhi pemakai lensa kontak. Hal ini biasanya disebabkan oleh Acanthamoeba. Pada tanggal 25 Mei 2007, CDC mengeluarkan penasihat kesehatan akibat peningkatan risiko Acanthamoeba keratitis (AK) terkait dengan penggunaan Advanced Medical Optics (AMO) Lengkap Moisture Ditambah solusi mata Multi-Purpose.<br />Keratitis bakteri. Infeksi bakteri kornea dapat mengikuti dari cedera atau dari memakai lensa kontak. Bakteri yang terlibat adalah Staphylococcus aureus dan untuk pemakai lensa kontak, Pseudomonas aeruginosa. Pseudomonas aeruginosa mengandung enzim yang dapat mencerna kornea.<br />Keratitis jamur (lih. Fusarium, menyebabkan insiden terbaru dari keratitis melalui kemungkinan vektor Bausch & Lomb ReNu dengan larutan lensa kontak MoistureLoc)<br />Keratitis Viral<br />Herpes simpleks keratitis (keratitis dendritik). Infeksi virus kornea sering disebabkan oleh virus herpes simpleks yang sering meninggalkan apa yang disebut 'ulkus dendritik'.<br />Herpes zoster keratitis<br />Keratitis Onchocercal, yang mengikuti infeksi O. volvulus oleh gigitan lalat hitam terinfeksi. Ini lalat hitam biasanya tinggal di dekat sungai berarus Afrika, sehingga penyakit ini juga disebut "kebutaan sungai".<br />Lainnya [sunting sumber | editbeta]<br />Paparan keratitis - karena kekeringan kornea yang disebabkan oleh tidak lengkap atau tidak memadai penutupan mata-tutup.<br />Photokeratitis - keratitis akibat paparan radiasi ultraviolet intens (misalnya salju kebutaan atau mata busur tukang las.)<br />Keratitis ulseratif<br />Hubungi lensa mata merah akut (Clare) - sebuah keratitis steril non-ulseratif yang terkait dengan kolonisasi bakteri Gram-negatif pada lensa kontak.<br />Respon alergi yang parah dapat menyebabkan peradangan dan ulserasi kornea (yaitu keratokonjungtivitis vernal).<br />Feline eosinophilic keratitis - mempengaruhi kucing dan kuda, mungkin diprakarsai oleh virus herpes kucing 1 atau infeksi virus lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis [sumber sunting | editbeta]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis yang efektif adalah penting dalam mendeteksi kondisi ini dan pengobatan selanjutnya seperti keratitis kadang-kadang keliru untuk konjungtivitis alergi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">F. Pengobatan </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan tergantung pada penyebab keratitis itu. Keratitis infeksi dapat berkembang pesat, dan umumnya membutuhkan terapi antibakteri, antijamur, antivirus atau mendesak untuk menghilangkan patogen. Pengobatan biasanya dilakukan oleh dokter mata dan dapat melibatkan resep obat mata, obat sistemik, atau terapi bahkan intravena. Ini tidak disarankan untuk menggunakan over-the-counter tetes mata karena mereka biasanya tidak membantu dalam mengobati infeksi, juga menggunakan mereka dapat menunda pengobatan yang tepat, meningkatkan kemungkinan komplikasi yang mengancam penglihatan. Selain itu, pemakai lensa kontak biasanya disarankan untuk menghentikan memakai lensa kontak dan mengganti lensa kontak terkontaminasi dan kontak lensa kasus. (Lensa terkontaminasi dan kasus tidak harus dibuang sebagai budaya dari ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi patogen).</div>
<div style="text-align: justify;">
Solusi antibakteri termasuk Quixinex (levofloksasin), Zymar (gatifloksasin), Vigamox (moksifloksasin), Ocuflox (ofloksasin - tersedia dalam bentuk generik). Obat yang mengandung steroid tidak boleh digunakan untuk infeksi bakteri, karena mungkin memperburuk penyakit dan menyebabkan ulserasi kornea parah dan perforasi kornea [rujukan?]. Bandara Maxitrol termasuk (neomycin + polimiksin + deksametason - tersedia umum), serta obat steroid lainnya. Asiklovir adalah andalan pengobatan untuk HSV keratitis dan steroid harus dihindari di semua biaya dalam kondisi ini. Penerapan steroid untuk ulkus dendritik yang disebabkan oleh HSV akan menghasilkan cepat dan signifikan memburuknya ulkus untuk membentuk 'amoeboid' atau 'geografis' maag, dinamakan demikian karena peta ulkus ini seperti bentuk [rujukan?]. Satu harus berkonsultasi dengan dokter mata atau dokter mata untuk pengobatan kondisi mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa infeksi mungkin bekas luka kornea untuk membatasi visi. Orang lain mungkin menyebabkan perforasi kornea, (infeksi di dalam mata), atau bahkan hilangnya mata. Dengan perhatian medis yang tepat, infeksi biasanya dapat berhasil diobati tanpa kehilangan penglihatan jangka panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-22140159426970325212013-08-21T19:05:00.002-07:002013-08-21T19:05:29.036-07:00Penyakit Konjungtivitis dan Pencegahannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr-qtzKADTI8vFwGWIOy-UDeB9cCccppMVCFDnGTB8qq9mpN5iWhtDdddSexYgGYNgmM8_8z40vBsDTnFOVraykzxndOZVtfaktILKBIO53GJlJ7pM0zuTpqDmlPemVNJXe3PVhTAr4YBa/s200/unduhan+(1).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konjungtivitis merujuk pada peradangan selaput mata (conjunctiva) (lapisan terluar mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="color: blue;">Konjungtivitis Gonokokal</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika sperma yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="color: blue;">Konjungtivitis Vernalis</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin.penyakit ini biasanya mengenai pasien muda antara 3-25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia dibawah 10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Masa Inkubasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu terekspos sampai kena penyakit 1-3 hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mata terasa kasar dan gatal, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur - peka terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Pencegahan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya dengan bersih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-41681898513231611742013-08-21T18:56:00.000-07:002013-08-21T18:56:00.922-07:00Penyakit Katarak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="123" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4IIaPd0nlOK7yR1tgxCc2JQ4zcekL9P2-_ShFfhaVW-9vH6TogiQWRO3mXzF9xdOGcsLH-YkSMbeJG2Uu_drlU8KEHSJKdH-0FDeiaFpxMFXO4ymFNMc91SWzx0iMelO4PJv14RDtfdo5/s200/220px-Anterior_capsular_opacification.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. dalam perkembangan katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan penguatan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, menguning secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi keburaman dalam lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan kehilangan transparasi seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair dan membentuk cairan putih susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul lensa dan terjadi kebocoran. bila tidak diobati, katarak dapat menyebabkan glaukoma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Penyebaran</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Katarak yang terjadi akibat usia lanjut bertanggung jawab atas 48% kebutaan yang terjadi di dunia, yang mewakili 18 juta jiwa, menurut WHO. kelayakan bedah katarak di beberapa negara belum memadahi sehingga katarak tetap menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan di mana ada layanan bedah yang tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan katarak masih dapat dijumpai, sebagai hasil dari lamanya menunggu untuk operasi dan hambatan untuk dioperasi, seperti biaya, kurangnya informasi dan masalah transportasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Amerika Serikat, katarak yang terjadi akibat usia lanjut dilaporkan mencapai 42% dari orang-orang antara usia 52 sampai 64, 60% dari orang-orang antara usia 65 dan 74, dan 91% dari mereka antara usia 75 dan 85.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika kekurangan sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dunia berkembang, khususnya di kelompok berisiko tinggi seperti penderita diabetes, disarankan untuk mencari konsultasi medis jika 'halo' yang terjadi disekitar lampu jalan di malam hari, terutama jika fenomena ini tampak hanya dengan satu mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala-gejala katarak sangat mirip dengan gejala citrosis mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Penyebab</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
lampu celah foto pemburaman kapsuler anterior terlihat beberapa bulan setelah implantasi lensa intraokular di mata, gambar diperbesar</div>
<div style="text-align: justify;">
Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi" dalam katarak pra-senilis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi menunjukan katarak berkembang di antara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari pada orang-orang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi berlebihan yang berasal dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi inframerah, seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita "sindrom Pengelupasan". Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak. Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Katarak dapat terjadi hanya sebagian atau penuh seluruhnya, stasioner atau progresif, keras atau lembut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa obat dapat menginduksi perkembangan katarak, seperti kortikosteron dan Seroquel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-61760624452451728242013-08-21T18:49:00.002-07:002013-08-21T18:56:39.186-07:00Penyakit Ablasio Retina dan Penyembuhannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvYshAwNismQcgBlpA9INQ3riSMqvauFJaIdkwGDYBUY0mlD0zgPerEZGw-DaxvYTYq9qUOKdoSXBwECmyWvYarbidBDBf65mJRqmvmVhxI2Xw9O38gDl0CgdJSF_9zzGC1fvweSI1WL39/s200/images+(6).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina (RIDE). keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada usia berapapun, walaupun biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ablasio retina lebih besar kemungkinannya terjadi pada orang yang menderita rabun jauh (miopia) dan pada orang orang yang anggota keluarganya ada yang pernah mengalami ablasio retina. Ablasio retina dapat pula disebabkan oleh penyakit mata lain, seperti tumor, peradangan hebat, akibat trauma atau sebagai komplikasi dari diabetes. Bila tidak segera dilakukan tindakan, ablasio retina dapat menyebabkan cacat penglihatan atau kebutaan yang menetap. Retina adalah jaringan tipis dan transparan yang peka terhadap cahaya, yang terdiri dari sel-sel dan serabut saraf. Retina melapisi dinding mata bagian dalam, berfungsi seperti film pada kamera foto, cahaya yang melalui lensa akan difokuskan ke retina. Sel-sel retina yang peka terhadap cahaya inilah yang menangkap “gambar” dan menyalurkannya ke otak melalui saraf optik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Penyebab</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian besar ablasio retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan-robekan atau lubang-lubang di retina, dikenal sebagai ablasio retina regmatogen (Rhegmatogenous Retinal Detachment). Kadang-kadang proses penuaan yang normal pun dapat menyebabkan retina menjadi tipis dan kurang sehat, tetapi yang lebih sering mengakibatkan kerusakan dan robekan pada retina adalah menyusutnya korpus vitreum, bahan jernih seperti agar-agar yang mengisi bagian tengah bola mata.Korpus vitreum melekat erat pada beberapa lokasi. Bila korpus vitreum menyusut, ia dapat menarik sebagian retina ditempatnya melekat, sehingga menimbulkan robekan atau lubang pada retina.Beberapa jenis penyusutan korpus vitreum merupakan hal yang normal terjadi pada lanjut usia dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan pada retina. Korpus vitreum dapat pula menyusut pada bola mata yang tumbuh menjadi besar sekali (kadang-kadang ini merupakan akibat dari rabun jauh), oleh peradangan, atau karena trauma. Pada sebagian besar kasus retina baru lepas setelah terjadi perubahan besar struktur korpus vitreum.Bila sudah ada robekan-robekan retina, cairan dari korpus vitreum dapat masuk ke lubang di retina dan dapat mengalir di antara lapisan sensoris retina dan epitel pigmen retina. Cairan ini akan mengisi celah potensial antara dua lapisan tersebut di atas sehingga mengakibatkan retina lepas. Bagian retina yang terlepas tidak akan berfungsi dengan baik dan di daerah itu timbul penglihatan kabur atau daerah buta.Bentuk ablasio retina yang lain yaitu ablasio retina traksi ( Traction Retinal Detachment ) dan ablasio retina eksudatif (Exudative Retinal Detachment) umumnya terjadi sekunder dari penyakit lain. Ablasio retina traksi disebabkan adanya jaringan parut ( fibrosis ) yang melekat pada retina. Kontraksi jaringan parut tersebut dapat menarik retina sehingga terjadi ablasio retina. Ablasio retina eksudatif dapat terjadi karena adanya kerusakan epitel pigmen retina ( pada keadaan normal berfungsi sebagai outer barrier ), karena peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah oleh berbagai sebab atau penimbunan cairan yang terjadi pada proses peradangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala yang sering dikeluhkan penderita adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
Floaters (terlihatnya benda melayang-layang). yang terjadi karena adanya kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Photopsia/Light flashes(kilatan cahaya). tanpa adanya sumber cahaya di sekitarnya, yang umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam keadaan gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penurunan tajam penglihatan. penderita mengeluh penglihatannya sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama semakin luas. Pada keadaan yang telah lanjut, dapat terjadi penurunan tajam penglihatan yang berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada semacam tirai tipis berbentuk parabola yang naik perlahan-lahan dari mulai bagian bawah bola mata dan akhirnya menutup</div>
<div style="text-align: justify;">
pandangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">D. Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Operasi</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Teknik operasinya bermacam macam, tergantung pada luasnya lapisan retina yang lepas dan kerusakan yang terjadi, tetapi semuanya dirancang untuk mendekatkan dinding mata ke lubang retina, menahan agar kedua jaringan itu tetap menempel sampai jaringan parut terbentuk dan melekatkan lagi robekan. Kadang-kadang cairan harus dikeluarkan dari bawah retina untuk memungkinkan retina menempel kembali ke dinding belakang mata. Seringkali sebuah pita silikon atau bantalan penekan diletakkan di dinding luar mata untuk dengan lembut menekan dinding belakang mata ke retina. Dalam operasi ini dilakukan pula tindakan untuk menciptakan jaringan parut yang akan merekatkan robekan retina, misalnya dengan pembekuan, dengan laser atau dengan panas diatermi (aliran listrik dimasukkan dengan sebuah jarum). Pada ablasio retina yang lebih rumit mungkin diperlukan teknik yang disebut vitrektomi. Dalam operasi ini korpus vitreum dan jaringan ikat di dalam retina yang mengkerut dikeluarkan dari mata. Pada beberapa kasus bila retina itu sendiri sangat berkerut dan menciut maka retina mungkin harus didorong ke dinding mata untuk sementara waktu dengan mengisi rongga yang tadinya berisi korpus vitreum dengan udara, gas atau minyak silikon. Lebih dari 90% lepasnya retina dapat direkatkan kembali dengan teknik-teknik bedah mata modern, meskipun kadang-kadang diperlukan lebih dan satu kali operasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="color: blue;">Prognosis</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bila retina berhasil direkatkan kembali mata akan mendapatkan kembali sebagian fungsi penglihatan dan kebutaan total dapat dicegah. Tetapi seberapa jauh penglihatan dapat dipulihkan dalam jangka enam bulan sesudah tindakan operasi tergantung pada sejumlah faktor. Pada umumnya fungsi penglihatan akan lebih sedikit pulih bila ablasio retina telah terjadi cukup lama atau muncul pertumbuhan jaringan di permukaan retina.</div>
<div style="text-align: justify;">
Korpus vitreum yang terus menyusut dan munculnya pertumbuhan jaringan di permukaan retina menyebabkan tidak semua retina yang terlepas dapat direkatkan kembali. Bila retina tidak dapat direkatkan kembali, maka mata akan terus menurun penglihatannya dan akhirnya menjadi buta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">F. Pencegahan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika anda memiliki risiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-37516342701063060582013-08-19T00:58:00.003-07:002013-08-19T01:04:45.901-07:00Syok Hipovolemik dengan Penanganannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7vlcH7dymfku1O6aNn4Gx2Fbdnmhh7K-BlcmZmDLPs0IwIAKkK6yJfyyMo3ZV_S-_1ted808tUaM8e5xJUp1QQGEPRXxTKGa6tLWWCW-wnMtsW4JjMBw4jqDvdvq476JUkp3wQUkbXT-T/s200/images+(5).jpg" width="200" /></a></div>
<b style="text-align: justify;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">A. Pengertian</span></span></b><br />
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 24px;"> Syok hipovolemik disebut juga syok preload yang ditamdai dengan menurunnya volume intravaskuler oleh karena perdarahan. Syok hipovolemik juga bisa terjadi karena kehilangan cairan tubuh yang lain. Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume intraventrikel kiri pada akhir distol yang akibatnya juga menyebabkan menurunnya curah jantung (cardiac output). </span></span></div>
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Keadaan ini juga menyebabkan terjadinya mekanisme kompensasi dari pembuluh darah dimana terjadi vasokonstriksi oleh katekolamin sehingga perfusi makin memburuk. Pada luka bakar yang luas, terjadi kehilangan cairan melalui permukaan kulit yang hangus atau di dalam lepuh. Muntah hebat atau diare juga dapat mengakibatkan kehilangan cairan intravaskuler. Pada obstruksi, ileus dapat terkumpul beberapa liter cairan di dalam usus. Pada diabetes atau penggunaan diuretic kuat dapat terjadi kehilangan cairan karena dieresis yang berlebihan.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Kehilangan cairan juga dapat ditemukan pada sepsis berat, pancreatitis akut, atau peritonitis purulenta difus. Pada syok hipovolemik, jantung akan tetap sehat dan kuat, kecuali jika miokard sudah mengalami hipoksia karena perfusi yang sangat berkurang. Respon tubuh terhadap perdarahan tergantung pada volume, kecepatan dan lama perdarahan. Bila volume intravaskuler berkurang, tubuh akan selalu berusaha mempertahankan perfusi organ-organ vital (jantung dan otak) dengan mengorbankan perfusi organ yang lain seperti ginjal, hati dan kulit akan terjadi perubahan-perubahan hormonal melalui system rennin-angiotensin-aldosteron, system ADH, dan system saraf simpatis. Cairan interstitial akan masuk ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan volume intravascular, dengan akibat terjadi hemodilusi (dilusi plasma protein dan hematokrit) dan dehidrasi interstitial. Dengan demikian tujuan utama dalam mengatasi syok perdarahan adalah menormalkan kembali volume intravascular dan interstitial. Bila deficit volume intravascular hanya dikoreksi dengan memberikan darah maka masih tetap terjadi deficit interstistial, dengan akibatnya tanda-tanda vital yang masih belum stabil dan produksi urin yang berkurang. Pengambilan volume plasma dan interstitial ini hanya mungkin bila diberikan kombinasi cairan koloid (darah, plasma, dextran, dan sebagainya) dan cairan garam seimbang.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="color: blue;">B. Derajat syok</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="color: blue;">1. Syok Ringan</span></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Penurunan perfusi hanya pada jaringan dan organ non vital seperti kulit, lemak, otot rangka, dan tulang. Jaringan ini relatif dapat hidup lebih lama dengan perfusi rendah, tanpa adanya perubahan jaringan yang menetap (irreversible). Kesadaran tidak terganggu, produksi urin normal atau hanya sedikit menurun, asidosis metabolik tidak ada atau ringan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="color: blue;">2. Syok Sedang</span></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Perfusi ke organ vital selain jantung dan otak menurun (hati, usus, ginjal). Organ-organ ini tidak dapat mentoleransi hipoperfusi lebih lama seperti pada lemak, kulit dan otot. Pada keadaan ini terdapat oliguri (urin kurang dari 0,5 mg/kg/jam) dan asidosis metabolik. Akan tetapi kesadaran relatif masih baik.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="color: blue;">3. Syok Berat</span></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Perfusi ke jantung dan otak tidak adekuat. Mekanisme kompensasi syok beraksi untuk menyediakan aliran darah ke dua organ vital. Pada syok lanjut terjadi vasokontriksi di semua pembuluh darah lain. Terjadi oliguri dan asidosis berat, gangguan kesadaran dan tanda-tanda hipoksia jantung (EKG abnormal, curah jantung menurun).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><br /></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="color: blue;">C. Etiologi (penyebab)</span></b></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><span style="line-height: 24px;">Kehilangan darah atau syok hemoragik karena perdarahan yang mengalir keluar tubuh seperti hematotoraks, ruptura limpa, dan kehamilan ektopik terganggu.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Trauma yang berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan darah yang besar. Misalnya, fraktur humerus menghasilkan 500–1000 ml perdarahan atau fraktur femur menampung 1000–1500 ml perdarahan.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan protein plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya pada:</span></li>
</ol>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="line-height: 24px;">Gastrointestinal: peritonitis, pankreatitis, dan gastroenteritis.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Renal: terapi diuretik, krisis penyakit Addison.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;"> Luka bakar (kombustio) dan anafilaksis.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="line-height: 24px;"><br /></span></div>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="color: blue;">D. Manifestasi Klinik</span></b></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"> Manifestasi klinis tergantung pada penyebab syok (kecuali syok neurogenik) yang meliputi :</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="line-height: 24px;">Sistim pernafasan : nafas cepat dan dangkal</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Sistim sirkulasi : ekstremitas pucat, dingin, dan berkeringat dingin, nadi cepat dan lemah,tekanan darah turun bila kehilangan darah mencapai 30%.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Sistim saraf pusat : keadaan mental atau kesadaran penderita bervariasin tergantung derajat syok, dimulai dari gelisah, bingung sampai keadaan tidak sadar.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Sistim pencernaan : mual, muntah</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Sistim ginjal : produksi urin menurun (Normalnya 1/2-1 cc/kgBB/jam)</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Sistim kulit/otot : turgor menurun, mata cowong, mukosa lidah kering.</span></li>
</ul>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Secara klinis didiagnosa dengan adanya gejala-gejala seperti berikut:</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="line-height: 24px;">Hipotensi: tekanan sistole kurang dari 80 mmHg atau TAR (tekanan arterial rata rata) kurang dari 60 mmHg, atau menurun 30% lebih</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Oliguria: produksi urin kurang dari 20 ml/jam.</span></li>
</ul>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Perfusi perifer yang buruk, misalnya kulit dingin dan berkerut serta pengisian kapiler yang jelek. Gejala syok hipovolemik cukup bervariasi, tergantung pada usia, kondisi premorbid, besarnya volume cairan yang hilang, dan lamanya berlangsung. Kecepatan kehilangan cairan tubuh merupakan faktor kritis respons kompensasi. Pasien muda dapat dengan mudah mengkompensasi kehilangan cairan dengan jumlah sedang dengan vasokonstriksi dan takhikardia. Kehilangan volume yang cukp besar dalam waktu lambat, meskipun terjadi pada pasien usia lanjut, masih dapat ditolerir juga dibandingkan kehilangan dalam waktu yang cepat atau singkat.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Apabila syok telah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia, penurunan darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Adalah penting untuk mengenali tanda-tanda syok, yaitu:</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><span style="line-height: 24px;">Kulit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Takhikardia: peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respons homeostasis penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi mengurangi asidosis jaringan.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan curah jantung, vasokonstriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun tidak di bawah 70 mmHg.</span></li>
</ol>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="color: blue;">E. Patofisiologi</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="color: blue;">1. Fase Kompensasi</span></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"> Penurunan curah jantung (cardiac output) terjadi sedemikian rupa sehingga timbul gangguan perfusi jaringan tapi belum cukup untuk menimbulkan gangguan seluler. Mekanisme kompensasi dilakukan melalui vasokonstriksi untuk menaikkan aliran darah ke jantung, otak dan otot skelet dan penurunan aliran darah ke tempat yang kurang vital. Faktor humoral dilepaskan untuk menimbulkan vasokonstriksi dan menaikkan volume darah dengan konservasi air. Ventilasi meningkat untuk mengatasi adanya penurunan kadar oksigen di daerah arteri. Jadi pada fase kompensasi ini terjadi peningkatan detak dan kontraktilitas otot jantung untuk menaikkan curah jantung dan peningkatan respirasi untuk memperbaiki ventilasi alveolar. Walau aliran darah ke ginjal menurun, tetapi karena ginjal mempunyai cara regulasi sendiri untuk mempertahankan filtrasi glomeruler. Akan tetapi jika tekanan darah menurun, maka filtrasi glomeruler juga menurun.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="color: blue;">2. Fase Progresif</span></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"> Terjadi jika tekanan darah arteri tidak lagi mampu mengkompensasi kebutuhan tubuh. Faktor utama yang berperan adalah jantung. Curah jantung tidak lagi mencukupi sehingga terjadi gangguan seluler di seluruh tubuh. Pada saat tekanan darah arteri menurun, aliran darah menurun, hipoksia jaringan bertambah nyata, gangguan seluler, metabolisme terganggu, produk metabolisme menumpuk, dan akhirnya terjadi kematian sel. Dinding pembuluh darah menjadi lemah, tak mampu berkonstriksi sehingga terjadi bendungan vena, vena balik (venous return) menurun. Relaksasi sfinkter prekapiler diikuti dengan aliran darah ke jaringan tetapi tidak dapat kembali ke jantung. Peristiwa ini dapat menyebabkan trombosis kecil-kecil sehingga dapat terjadi koagulopati intravasa yang luas (DIC = Disseminated Intravascular Coagulation). Menurunnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan pusat vasomotor dan respirasi di otak. Keadaan ini menambah hipoksia jaringan. Hipoksia dan anoksia menyebabkan terlepasnya toksin dan bahan lainnya dari jaringan (histamin dan bradikinin) yang ikut memperjelek syok (vasodilatasi dan memperlemah fungsi jantung). Iskemia dan anoksia usus menimbulkan penurunan integritas mukosa usus, pelepasan toksin dan invasi bakteri usus ke sirkulasi. Invasi bakteri dan penurunan fungsi detoksikasi hepar memperjelek keadaan. Dapat timbul sepsis, DIC bertambah nyata, integritas sistim retikuloendotelial rusak, integritas mikro sirkulasi juga rusak. Hipoksia jaringan juga menyebabkan perubahan metabolisme dari aerobik menjadi anaerobik. Akibatnya terjadi asidosis metabolik, terjadi peningkatan asam laktat ekstraseluler dan timbunan asam karbonat di jaringan.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="color: blue;">3. Fase Irevesibel</span></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Karena kerusakan seluler dan sirkulasi sedemikian luas sehingga tidak dapat diperbaiki. Kekurangan oksigen mempercepat timbulnya ireversibilitas syok. Gagal sistem kardiorespirasi, jantung tidak mampu lagi memompa darah yang cukup, paru menjadi kaku, timbul edema interstisial, daya respirasi menurun, dan akhirnya anoksia dan hiperkapnea</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="color: red;">H. Penatalaksanaan</span></b></span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"> Pastikan jalan nafas pasien dan nafas dan sirkulasi dipertahankan. Beri bantuan ventilator tambahan sesuai kebutuhan. Perbaiki volume darah sirkulasi dengan penggantian cairan dan darah cepat sesuai ketentuan untuk mengoptimalkan preload jantung, memperbaiki hipotensi, dan mempertahankan perfusi jaringan.</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><span style="line-height: 24px;">Kateter tekan vena sentra dimasukkan dalam atau didekat atrium kanan untuk bertindak sebagai petunjuk penggantian cairan. Pembacaan tekanan vena sentral kontinu (CVP) memberi petunjuk dan derajat perubahan dari pembacaan data dasar; kateter juga sebagai alat untuk penggantian volume cairan darurat.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Jarum atau kateter IV diameter besar dimasukkan kedalam vena perifer. Dua atau lebih kateter mungkin perlu untuk penggantikan cairan cepat dan pengembalian ketidakstabilan hemodinamik; penekanan pada penggantian volume.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Buat jalur IV diameter besar dimasukkan ke vena periver. Dua tau lebih kateter mungkin perlu untuk penggantian cairan cepat dan pengembalian ketidakstabilan hemodinamik; penekanan pada penggantian volume.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Ambil darah untuk spesimen; garis darah arteri, pemeriksaan kimia, golongan darah dan pencocokan silang, dan hemtokrit. Mulai infus IV dengan cepat sampai CVP meningkat pada tingkat pada tingkat yang memuaskan diatas pengukuran dasar atau sampai terdapat perbaikan pada kondisi klinis pasien.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Infus larutan Ringer Laktat digunakan pada awal penangana karena cairan ini mendekati komposisi elektrolit plasma, begitu juga dengan osmolalitasnya, sediakan waktu untuk pemeriksaan golongan darah dan pencocokkan silang, perbaiki sirkulasi, dan bertindak sebagai tambahan terapi komponen darah.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Mulai tranfusi terapi komponen darah sesuai program, khususnya saat kehilangan darah telah parah atau pasien terus mengalami hemoragi.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Kontrol hemoragi; hemoragi menyertai status syok. Lakukan pemeriksaan hematokrit sering bila dicurigai berlanjutnya perdarahan</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Pertahankan tekanan darah sistolik pada tingkat yang memuaskan dengan memberi cairan dan darah sesuai ketentuan.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">pasang kateter urine tidak menetap: catat haluaran urine setiap 15-30 menit, volume urine menunjukkan keadekuatan perfusi ginjal.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Lakukan pemeriksaan fisik cepat untuk menentukan penyebab syok.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Pertahankan surveilens keperawatan terus menerus terhadap pasien total-tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, suhu kulit, warna, CVP, EKG, hematokrit, Hb, gambaran koagulasi, elektrolit, haluaran urine-untuk mengkaji respon pasien terhadap tindakan. Pertahankan lembar alur tentang parameter ini; analisis kecenderungan menyatakan perbaikan atau pentimpangan pasien.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Tinggikan kaki sedikit untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan mendorong aliran darah vena kembali kejantung (posisi ini kontraindikasi pada pasien dengan cidera kepala). Hindarkan gejala yang tidak perlu.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Berikan obat khusus yang telah diresepkan (misalnya inotropik seperti dopamen) untuk meningkatkan kerja kardiovaskuler.</span></li>
</ol>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"> Dukung mekanisme devensif tubuh</span></div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="line-height: 24px;"> Tenangkan dan nyamankan pasien: sedasi mungkin perlu untuk menghilangkan rasa khawatir.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Hilangkan nyeri dengan kewaspadaan penggunaan analgesik atau narkotik.</span></li>
<li><span style="line-height: 24px;">Pertahankan suhu tubuh.</span></li>
</ul>
</div>
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;">Terlalu panas menimbulkan vasodilatasi yang merupakan mekanisme kompensasi tubuh dari vasokontriksi dan meningkatnya hilangnya caiiran karena perspirasi. Pasien yang mengalami septik harus dijaga tetap dingin: demam tinggi meningkatkan efek metabolik selular terhadap syok.</span></div>
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-83926762159463745372013-07-25T03:47:00.003-07:002013-07-25T03:47:50.750-07:00Penyakit Tipes (thypus) dan Pengobatannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Pjy0-JiwxtzzhYd8G0QXh7GPWLSx-MWMd5qY2XNKet1rW04HonYZO2xgjKFfWqsyi55TbiUqcYrQdZWiMxhQGQzKExR8BOqRs_WldEZR0qAoBvEc1DiFqeXEGrqYhL8ofpaB15ip5yNg/s1600/images+(4).jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. Pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut TYPHOID FEVER atau Thypus abdominalis, karena berhubungan dengan usus pada perut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala yang dialami penderita Tipes dapat diuraikan menjadi berikut ini :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya paginya sudah merasa baikan, namun ketika menjelang malam kondisi mulai menurun lagi.</li>
<li>Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut, sembelit atau terkadang sulit buang air besar, dan diare.</li>
<li>Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Pencegahan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit Tipes dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman Tipes , Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing dari penderita Tipes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan besar makanan atau minuman yang Anda konsumsi tercemar bakterinya. Hindari jajanan di pinggir jalan terlebih dahulu. Atau telur ayam yang dimasak setengah matang pada kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri Tipes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini sudah ada Vaksin Tipes atau Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi seseorang dalam waktu 3 tahun. Mintalah Dokter anda memberikan imunisasi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan seperti gizi yg baik, tidur 7-8 jam/24 jam, olah raga secara teratur 3- 4 kali seminggu selama 1 jam. Bagi orang yang pernah mengalami penyakit Tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang sama sekali belum menderita Tipes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hindarilah makanan yang tidak bersih. Cucilah tangan sebelum makan. Bagi penderita carrier (tidak menderita penyakit ini, namun dapat menyebarkan bakterinya) tetap mengkonsumsi obat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit ini tidak terlalu parah, namun sangat dapat menganggu aktifitas kita. Yang sangat dibutuhkan adalah istirahat total selama beberapa minggu bahkan bulan. Bagi orang yang sangat aktif, hal ini sangat menderita. Anda terasa tidak bisa apa-apa ( setidaknya ini yang saya rasakan ketika menderita penyakit ini).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang perlu diperhatikan pasca terkena Tipes adalah pola makan yang benar. Misalnya harus lunak, ya terapkan makan lunak sampai batas yang telah ditentukan dokter, kemudian makanan yang berminyak, pedas, asam, spicy hindari. Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga. Kemudian untuk menjaga stamina bisa diberikan Kapsul Tapak ( sesuai ketentuan dokter) Liman 3 x 2 Kaps/hr, Kaps Daun sendok 3 x 2 Kaps.hr, dan Patikan Kebo 3 x 1 Kaps/hr. (untuk membantu mempercepat penyembuhan luka diusus akibat Typus).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat – tinggi kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika (dijelaskan pada paragraf berikutnya), serta pengobatan terhadap komplikasi yang mungkin timbul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Obat untuk penyakit Types adalah antibiotika golongan Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin dll yg diberikan selama 7 – 10 hari. Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai resep yg dokter berikan. Jangan dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4 hari minum obat. Obat harus diminum sampai habis ( 7 – 10 hari ). Bila tidak, maka bakteri Tipes yg ada di dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak akan kambuh kembali.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-19947065013696466622013-07-25T03:25:00.002-07:002013-07-25T03:25:34.486-07:00Penyakit Cacing Kremi<br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-vXgDjaFQYL9aiIDLfKrZxFhgS-bUDEo2NZqJFhL0EbQyaaWkqNq2g_TGNgGJ50uey2D9g6wlqn9-JG4rET_KGcLNpsI6UzwuMeqNVO1Wey3dSQnmJcvhZwrvKxDCyUy0ThM6MG-AnsqA/s1600/images+(3).jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Perjalanan penyakit</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cacing Enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasis atau oksiuriasis. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejalanya berupa:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Rasa gatal hebat di sekitar anus</li>
<li>Rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)</li>
<li>Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya di sana)</li>
<li>Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat)</li>
<li>Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina)</li>
<li>Kulit di sekitar anus menjadi lecet, kasar, atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Komplikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Salpingitis (peradangan saluran indung telur)</li>
<li>Vaginitis (peradangan vagina)</li>
<li>Infeksi ulang.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">F. Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar</li>
<li>Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku</li>
<li>Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu</li>
<li>Mencuci jamban setiap hari</li>
<li>Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya</li>
<li>Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">G.Pencegahan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin dan dijemur matahari</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-48224204207919279362013-07-14T03:35:00.001-07:002013-07-14T03:36:33.912-07:00Imsomnia dan Pengobatanya<br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRSp0chvNpeZg2TeCn_cNMn5rYMO4FOG73IUNlCEAxPSP31CzeLXXpolV84UMevOvLGlzEZUz69P_7jP7ifAZ58uRJqBhfPaEktPFXJJZaqj0uWAwh7IxqlvdWu0DBhdONiHFeQFs7t9Zk/s200/images+(2).jpg" width="200" /></a></div>
<b style="text-align: justify;"><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.[3] Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Penyebab</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).</li>
<li>Bekerja pada malam hari.</li>
<li>Sering berubah-ubah jam kerja.</li>
<li>Penggunaan alkohol yang berlebihan.</li>
<li>Efek samping obat (kadang-kadang).</li>
<li>Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Awal proses tidur pada pasien insomnia mengacu pada latensi yang berkepanjangan dari waktu akan tidur sampai tertidur. Dalam Insomnia psiko-fisiologis, pasien mungkin mengeluh perasaan cemas, tegang, khawatir, atau mengingat secara terus-menerus masalah-masalah di masa lalu atau di masa depan karena mereka berbaring di tempat tidur terlalu lama tanpa tertidur. Pada insomnia akut, dimungkinkan ada suatu peristiwa yang memicu, seperti kematian atau penyakit yang menyerang orang yang dicintai. Hal ini dapat dikaitkan dengan timbulnya insomnia. Pola ini dapat menjadi tetap dari waktu ke waktu, dan pasien dapat mengalami insomnia, berulang terus-menerus. Semakin besar usaha yang dikeluarkan dalam mencoba untuk tidur, tidur menjadi lebih sulit diperoleh. Menonton jam saat setiap menit dan jam berlalu hanya meningkatkan perasaan terdesak dan usaha untuk tertidur. Tempat tidur akhirnya dapat dipandang sebagai medan perang, dan tidur lebih mudah dicapai dalam lingkungan yang asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-18449287656053990572013-07-14T03:16:00.000-07:002013-07-14T03:16:05.207-07:00Penyakit Cacar dan Pengobatannya<br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgVHu6zoP6WUjgDZsTXWTAbUP3Hp-CJi71Cle-Gp4-hwAZjp6uG5lJvp7Cj5vbvgFMqz96jtjHXOO2nsCG-VQ7diI2pG6fY5oOYR-RgfLLkoAJa982MBnlH6T12s9m24PsnAzVWz-B7uM0/s200/images.jpg" width="134" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">A. pengertian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Masa inkubasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">C. Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Waktu karantina yang disarankan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">E. Pencegahan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">F.Pengobatan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-91283958250730658882013-07-03T18:36:00.001-07:002013-07-14T03:35:31.937-07:00Penyakit Bartonilitis dan Pengobatannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOdPCSMP6MbD954R6OIiLWTwNbcZrc15RC6coewNnuyLy_a9FNb9rh0A-zFsVjNn-PZaTTphEZPAY1gbEY1WDCSfusjzaL_XwARMQn87BtxTIdL3EWNgdaawPYB4Kk91V4mrr6ynqzyUeX/s200/download+(5).jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>A. Pengertian</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">B. Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Mulai dari chlamydia, gonorrhea, dan sebagainya. Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b>C. Etiologi Infeksi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">a. Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur : kandida albikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bakteri : neiseria gonore.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">b. Infeksi alat kelamin wanita bagian atas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus : klamidia trakomatis dan parotitis epidemika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur : asinomises.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bakteri : neiseria gonore, stafilokokus dan E.coli</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">D. Patofisiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). “Kuman dalam vagina bisa menginfeksi salah satu kelenjar bartolin hingga tersumbat dan membengkak. Jika tak ada infeksi, tak akan menimbulkan keluhan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">E. Tanda dan Gejala</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.</li>
<li style="text-align: justify;">Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam</li>
<li style="text-align: justify;">Kebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke PUSKESMAS dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.</li>
<li style="text-align: justify;">Terdapat abses pada daerah kelamin</li>
<li style="text-align: justify;">Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">F<b>. Pengobatan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan: antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">G. Pemeriksaan Penunjang</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Laboratorium</li>
<li>Vullva</li>
<li>In speculo</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">H. Penatalaksanaan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tatalaksana Infeksi Alat Kelamin Wanita</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah beberapa infeksi alat kelamin wanita yang sering dijumpai di Puskesmas dan tatalaksana yang disesuaikan dengan sarana diagnosis dan obat-obatan yang tersedia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">1. Gonore (GO)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Anamnese :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>99 kasus GO pada wanita menyerang servik uteri dan 50-75 % kasus pada wanita tidak ada gejala atau keluhan.</li>
<li>Kalau ada keluhan biasanya disuria dan lekore, yang sering diabaikan oleh penderita.</li>
<li>Sering anamnese hanya didapatkan riwayat kontak dengan penderita.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><b>Pemeriksaan :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan dengan spekulum : ostium uteri eksternum bisa tampak normal, kemerahan atau erosif. Tampak vaginal discharge dengan sifat mukoid keruh, mukopurulen atau purulen. Mungkin didapatkan komplikasi seperti : bartolinitis, salpingitis, abses tubo ovarii bahkan pelvik peritonitis. Ketiga komplikasi tersebut terahir disebut Pelvis Inflamatory Disease (PID).</div>
<div style="text-align: justify;">
Laboratorium :</div>
<div style="text-align: justify;">
Asupan servik atau vaginal discharge : Diplokokus gram negatif intraseluler lekosit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">2. Uretritis Non Gonore</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Anamnese :</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya tidak ada keluhan. Kalau ada, keluhan biasanya adalah disuria dengan atau tanpa discharge. Sering juga dikeluhkan keluar darah pada akhir dari buang air kecil (terminal dysuria). Sering bersifat kumat-kumatan (yang membedakan dengan GO) Riwayat kontak sering (+)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ada discharge uretra. Bila disertai sistitis, mungkin ada nyeri tekan suprapubis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Laboratorium :</div>
<div style="text-align: justify;">
Uretral discharge : diplokokus (-), lekosit >10/lapangan pandang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Urin : berawan atau didapat benang-benang pendek (threads)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">3. Trikomoniasis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Anamnese :</div>
<div style="text-align: justify;">
Keluhan utama biasanya adalah adanya keputihan dengan jumlah banyak, berwarna kuning atau putih kehijauan. Sakit pada saat berhubungan sex (dyspareunia) juga sering dikeluhkan. Riwayat suami kencing nanah perlu ditanyakan, karena > 50% penderita GO wanita disertai dengan trikomoniasis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan in speculo : terasa sakit, fluor albus cair dengan jumlah banyak dan berwarna kuning atau putih kehijauan, khas : didapat bintik-bintik merah (punctatae red spots atau strawbery cervix) di dinding vagina.</div>
<div style="text-align: justify;">
Laboratorium :</div>
<div style="text-align: justify;">
Fluor albus : dengan mikroskup cahaya Trichomonas vaginalis (+).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">4. Kandidiasis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Anamnese :</div>
<div style="text-align: justify;">
Keluhan utama biasanya adalah keputihan dan gatal di vagina.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin juga dikeluhkan adanya rasa sakit waktu melakukan aktivitas sexual. Faktor predisposisi : diabetes militus, pemakaian Pil KB, dan pemakaian antibiotika yang tidak terkontrol serta kegemukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Pemeriksaan :</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Vulva : tampak merah, udem, adanya plak putih, mungkin didapat juga fisura atau erosi (Vulvovaginitis).</div>
<div style="text-align: justify;">
In speculo : Terasa sakit, Discharge kental, sedikit, putih seperti keju dan biasanya menutup portio.</div>
<div style="text-align: justify;">
Laboratorium :</div>
<div style="text-align: justify;">
Sel ragi (yeast cells) atau tunas (budding body) dan pseudohypha atau spora.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-73567587463352591352013-06-30T19:20:00.002-07:002013-06-30T19:20:37.416-07:00Perawatan Gigi dan Penanganan Gigi Karies<br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqtZgp7mHeq89atg1mR_lIWYJIKYsaL97hLataliSJzNy973G4rEgt_VLSkRomVjdrrTonGUgEXXQqxBJcLAGDH5wMu9NUAJCPAScSDedkpSNXglxzxdHjKQkp8Qfj_k-2VF9ZIjmv9BOp/s200/images+(7).jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><b>A. Pengertian Perawatan Gigi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan Gigi adalah rutinitas penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi agar gigi tetap dapat menjalankan fungsinnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Manfaat Perawatan Gigi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat perawatan gigi, antara lain :</div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">Memelihara Kesehatan gigi</li>
<li style="text-align: justify;">Agar nafas tetap segar</li>
<li style="text-align: justify;">Mencegah dari gigi berlubang atau karang gig, caries gigi, dan penyakit gigi lainnya</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><b>C. Cara Perawatan Gigi/menggosok gigi yang baik dan benar</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah-langkah yang dilakukan dalam merawat gigi anak adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Menggosok gigi yang baik apabila memenuhi syarat sebagai berikut:</div>
<br />
<ol>
<li style="text-align: justify;">Posisi kepala sikat membentuk sudut 45° di daerah perbatasan antara gigi dan gusi</li>
<li style="text-align: justify;">Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar, sikat bagian luar permukaan setiap gigi.</li>
<li style="text-align: justify;">Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat gigi bagian dalam permukaan gigi</li>
<li style="text-align: justify;">Gosok semua bagian gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok.</li>
<li style="text-align: justify;">Untuk membersihkan gigi bagian dalam , gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakan kearah atas dan bawah melewati garis gigi</li>
<li style="text-align: justify;">Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar</li>
<li style="text-align: justify;">Ganti sikat gigi apabila bulu sikat sudah rusak</li>
<li style="text-align: justify;">Jangan meminjamkan sikat gigi karena mengandung banyak bakteri yang dapat berpindah walaupun sudah dibersihkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup, permen, dan cokelat.</li>
<li style="text-align: justify;">Minum air setelah makan.</li>
<li style="text-align: justify;">Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi.</li>
<li style="text-align: justify;">Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Waktu yang tepat untuk menggosok gigi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">E. Penyakit yang timbul akibat tidak Merawat Gigi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah kesehatan gigi yang sering muncul</div>
<br />
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Caries Gigi</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Caries gigi (gigi berlubang) merupakan kerusakan enamel, dentil dan semen yang berlangsung secara progresif. Insiden pembentukan caries gigi yang paling tinggi terdapat pada usia kanak-kanak. Setelah usia 25 tahun jarak terbentuk caries yang baru sekalipun lubang-lubang lama akan melebar. (Marry E. Beck, 1995).</div>
<div style="text-align: justify;">
sebenarnya masih banyak lagi macam-macam sakit gigi tapi yang biasa di temui di masyarakat adalah sakit gigi karies.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"> penatalaksanaan sakit gigi karies</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bergantung pada kedalaman karies :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email membaik dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang. Perlindungan dentin dengan mengulas fluor.</li>
<li>Jika dentin yang menutup pulpa sudah tipis maka dapat dilakukan pulp capping indrek dengan menggunakan pelapis dentin Ca(OH)2.</li>
<li>Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan penambalan (restorasi) dengan tumpatan tetap (amalgam, glass ionomer, komposit resin).</li>
</ol>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-60263460289821484642013-06-17T22:06:00.002-07:002013-06-17T22:06:35.223-07:00Deabetis melitus dan Penanganannya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAHIP1ZvUH6Am8qq0GMz62UBae-dnSTdyRnxhRXaWq6-ThRhYoOPu7VU4yWZ2gmhPbIL_iuIDPUH_pL6hPIcSDYvHIitqbRApYWV_D4gtcZP3KEj4oOwMFSBuVnhGYQYGx8-33fOK_BBqz/s1600/download+(2).jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Diabetes Mellitus (DM)</span></b> adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein ( Askandar, 2000 ). Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau insensitifitas sel terhadap insulin (Corwin, 2001: 543).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes. Kadar LDL yang tinggi memainkan peranan penting untukterjadinya Ulkus Uiabetik untuk terjadinya Ulkus Diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada dinding pembuluh darah, (zaidah 2005).</div>
<div style="text-align: justify;">
Klasifikasi Diabetes yang utama menurut Smeltzer dan Bare (2001:</div>
<div style="text-align: justify;">
1220), adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tipe 1 Diabetes Mellitus tergantung insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tipe II Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan sindrom lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Diabetes Mellitus Gestasional (Gestasional Diabetes Mellitus)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">B. Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Smeltzer dan Bare (2001: 1224), penyebab dari diabetes mellitus adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Diabetes Tipe I</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Faktor genetik.</li>
<li>Faktor imunologi.</li>
<li>Faktor lingkunngan.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Diabetes Tipe II</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Usia.</li>
<li>Obesitas.</li>
<li>Riwayat keluarga.</li>
<li>Kelompok genetik.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Faktor-faktor yang berpengaruh atas terjadinya ulkus diabetikum dibagi menjadi factor endogen dan ekstrogen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Faktor endogen</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Genetik, metabolik.</li>
<li>Angiopati diabetik.</li>
<li>Neuropati diabetik.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Faktor ekstrogen</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Trauma.</li>
<li>Infeksi.</li>
<li>Obat.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Faktor utama yang berperan pada timbulnya ulkus Diabetikum adalah angipati, neuropati dan infeksi.adanya neuropati perifer akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensai nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi pada otot kaki sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsestrasi pada kaki klien. Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit pada tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga menyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh (Levin, 1993) infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai Ulkus Diabetikum akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga faktor angipati dan infeksi berpengaruh terhadap penyembuhan Ulkus Diabetikum.(Askandar 2001).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">C. Klasifikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
· Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">D. Patofisiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Smeltzer dan Bare (2001: 1223), patofisiologi dari diabetes mellitus adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Diabetes tipe I</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Disamping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan). Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urin (Glukosuria). Ketika glukosa yang berlebih dieksresikan dalam urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia). Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera makan (polifagia) akibat menurunnya simpanan kalori. Gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan.Proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut menimbulkan hiperglikemia. Disamping itu akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. Badan keton merupakan asam yang mengganggu keseimbangan asam basa tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Ketoasidosis diabetik yang diakibatkannya dapat menyebabkan tandatanda dan gejala seperti nyeri abdominal, mual, muntah, hiperventilasi, napas berbau aseton dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma bahkan kematian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Diabetes tipe II</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Diabetes tipe II terdapat dua masalah yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria. polidipsia, luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan yang kabur ( jika kadar glukosanya sangat tinggi).</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit Diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) disebut makroangiopati, dan pada pembuluh darah halus (mikrovaskular) disebut mikroangiopati. Ulkus Diabetikum terdiri dari kavitas sentral biasanya lebih besar disbanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. Awalnya proses pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek terhadap saraf perifer, kolagen, keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. Neuropati sensoris perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan dibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan closed space infection. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, (Anonim 2009).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">E. Pathways</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">F. Manifestasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ulkus Diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panas walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal . Proses mikroangipati menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sedangkan secara akut emboli memberikan gejala klinis 5 P yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pain (nyeri).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Paleness (kepucatan).</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Paresthesia (kesemutan).</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pulselessness (denyut nadi hilang)</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Paralysis (lumpuh).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">G. Komplikasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Subekti (2002: 161), komplikasi akut dari diabetes mellitus adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Hipoglikemia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipoglikemia adalah keadaan kronik gangguan syaraf yang disebabkan penurunan glukosa darah. Gejala ini dapat ringan berupa gelisah sampai berat berupa koma dengan kejang. Penyebab tersering hipoglikemia adalah obat-obat hiperglikemik oral golongan sulfonilurea.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Hiperglikemia Secara anamnesis</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
ditemukan adanya masukan kalori yang berlebihan, penghentian obat oral maupun insulin yang didahului oleh stress akut. Tanda khas adalah kesadaran menurun disertai dehidrasi berat. Ulkus Diabetik jika dibiarkan akan menjadi gangren, kalus, kulit melepuh, kuku kaki yang tumbuh kedalam, pembengkakan ibu jari, pembengkakan ibu jari kaki, plantar warts, jari kaki bengkok, kulit kaki kering dan pecah, kaki atlet, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">H. Pemeriksaan Penunjang</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Arora (2007: 15), pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi 4 hal yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Postprandial</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilakukan 2 jam setelah makan atau setelah minum. Angka diatas 130 mg/dl mengindikasikan diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Hemoglobin glikosilat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
: Hb1C adalah sebuah pengukuran untuk menilai kadar gula darah selama 140 hari terakhir. Angka Hb1C yang melebihi 6,1% menunjukkan diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">3. Tes toleransi glukosa oral</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berpuasa semalaman kemudian pasien diberi air dengan 75 gr gula, dan akan diuji selama periode 24 jam. Angka gula darah yang normal dua jam setelah meminum cairan tersebut harus < dari 140 mg/dl.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">4. Tes glukosa darah dengan finger stick,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
yaitu jari ditusuk dengan sebuah jarum, sample darah diletakkan pada sebuah strip yang dimasukkan kedalam celah pada mesin glukometer, pemeriksaan ini digunakan hanya untuk memantau kadar glukosa yang dapat dilakukan dirumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">5. Urine</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">6. Kultur pus</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">I. Penatalaksanaan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">1. Medis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Soegondo (2006: 14), penatalaksanaan Medis pada pasien dengan Diabetes Mellitus meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"> a. Obat hiperglikemik oral (OHO).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan cara kerjanya OHO dibagi menjadi 4 golongan :</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Pemicu sekresi insulin.</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Penambah sensitivitas terhadap insulin.</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Penghambat glukoneogenesis.</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Penghambat glukosidase alfa.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Insulin</div>
<div style="text-align: justify;">
Insulin diperlukan pada keadaan :</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Penurunan berat badan yang cepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Ketoasidosis diabetik.</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Terapi Kombinasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">2. Keperawatanan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain dengan antibiotika atau kemoterapi. Perawatan luka dengan mengompreskan ulkus dengan larutan klorida atau larutan antiseptic ringan. Misalnya rivanol dan larutan kalium permanganate 1 : 500 mg dan penutupan ulkus dengan kassa steril. Alat-alat ortopedi yang secara mekanik yang dapat merata tekanan tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk kasus DM. Menurut Smeltzer dan Bare (2001: 1226), tujuan utama penatalaksanaan terapi pada Diabetes Mellitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi. Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan Ulkus Diabetik:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">a. Diet</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar untuk memberikan semua unsur makanan esensial, memenuhi kebutuhan energi, mencegah kadar glukosa darah yang tinggi dan menurunkan kadar lemak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">b. Latihan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan latihan ini misalnya dengan berolahraga yang teratur akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian kadar insulin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">c. Pemantauan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan melakukan pemantaunan kadar glukosa darah secara mandiri diharapkan pada penderita diabetes dapat mengatur terapinya secara optimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">d. Terapi (jika diperlukan)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyuntikan insulin sering dilakukan dua kali per hari untuk mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">e. Pendidikan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan dari pendidikan ini adalah supaya pasien dapat mempelajari keterampilan dalam melakukan penatalaksanaan diabetes yang mandiri dan mampu menghindari komplikasi dari diabetes itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">f. Kontrol nutrisi dan metabolic</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyembuhan luka. Adanya anemia dan hipoalbuminemia akan berpengaruh dalam proses penyembuhan. Perlu memonitor Hb diatas 12 gram/dl dan pertahankan albumin diatas 3,5 gram/dl. Diet pada penderita DM dengan selulitis atau gangren diperlukan protein tinggi yaitu dengan komposisi protein 20%, lemak 20% dan karbohidrat 60%. Infeksi atau inflamasi dapat mengakibatkan fluktuasi kadar gula darah yang besar. Pembedahan dan pemberian antibiotika pada abses atau infeksi dapat membantu mengontrol gula darah. Sebaliknya penderita dengan hiperglikemia yang tinggi, kemampuan melawan infeksi turun sehingga kontrol gula darah yang baik harus diupayakan sebagai perawatan pasien secara total.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">g. Stres Mekanik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu meminimalkan beban berat (weight bearing) pada ulkus. Modifikasi weight bearing meliputi bedrest, memakai crutch, kursi roda, sepatu yang tertutup dan sepatu khusus. Semua pasien yang istirahat ditempat tidur, tumit dan mata kaki harus dilindungi serta kedua tungkai harus diinspeksi tiap hari. Hal ini diperlukan karena kaki pasien sudah tidak peka lagi terhadap rasa nyeri, sehingga akan terjadi trauma berulang ditempat yang sama menyebabkan bakteri masuk pada tempat luka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;">h. Tindakan Bedah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan berat ringannya penyakit menurut Wagner maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
Derajat I - V : pengelolaan medik dan bedah minor.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-74226045324247740842013-06-17T18:36:00.000-07:002013-06-17T18:36:09.111-07:00E-klamsi dan Pre-eklamsi, Penatalahsanaan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlZdBCnB75WodlNSsvi1K00XJaV95fZWqLrvWTEfvmfoUoxjoR9nSgIfYWjUAWFy57HsgnL6CM9WesrXVYQ8o1Ob2seCjy9GErHsJB2yGOGGCH3GqpkcOknh0D0PpeiiVqkA4jZTgKX4sm/s1600/download+(1).jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Pre-eklamsi dan eklamsi</span></b>, merupakan kesatuan penyakit, yakni yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal itu terjadi. Pre eklamasi diikuti dengan timbulnya hipertensi disertai protein urin dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis pre-eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu berapa kali. Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg atau tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Etiologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab pre-eklamsi belum diketahui secara pasti, banyak teori yang coba dikemukakan para ahli untuk menerangkan penyebab, namun belum ada jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah teori Iskhemik plasenta. Namun teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Klasifikasi Pre-eklamsi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pre-eklamsia digolongkan menjadi 2 golongan :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Pre-eklamsia ringan :</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg</li>
<li>kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > atau mencapai 140 mmHg.</li>
<li>protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan dan muka. Kenaikan BB > 1Kg/mgg.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Pre-eklampsia berat :</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>tekanan diastolik >110 mmhg</li>
<li>protein urin positif 3, oliguria (urine, 5gr/L). hiperlefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat edema dan sianosis, nyeri kepala, gangguan kesadaran.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Patologi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar pemeriksaaan anatomik patologik berasal dari penderita eklampsi yang meninggal. Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak berbeda dari pada ditemukakan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada perubahan histopatologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Perdarahan, infark, nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam patogenesis kelainan-kelainan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Perubahan-perubahan pada organ :</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perubahan hati</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Perdarahan yang tidak teratur</li>
<li>Terjadi nekrosis, trombosis pada lobus hati</li>
<li>Rasa nyeri di epigastrium karena perdarahan subkapsuler</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Retina</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Spasme areriol, edema sekitar diskus optikus</li>
<li>Ablasio retina (lepasnya retina)</li>
<li>Menyebabkan penglihatan kabur</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Otak</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia jaringan otak, perdarahan dan nekrosis</li>
<li>Menimbulkan nyeri kepala yang berat</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Paru-paru</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Berbagai tingkat edema</li>
<li>Bronkopnemonia sampai abses</li>
<li>Menimbulkan sesak nafas sampai sianosis</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Jantung</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Perubahan degenerasi lemak dan edema</li>
<li>Perdarahan sub-endokardial</li>
<li>Menimbulkan dekompensasio kordis sampai terhentinya fungsi jantung</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Aliran darah keplasenta</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Spasme arteriol yang mendadak menyebabkan asfiksia berat sampai kemaian janin</li>
<li>Spasme yang berlangsung lama, mengganggu pertumbuhan janin</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Perubahan ginjal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Spasme arteriol menyebabkan aliran darah ke ginjal menurun sehingga fitrasi glomerolus berkurang</li>
<li>Penyerapan air dan garam tubulus tetap terjadi retensi air dan garam</li>
<li>Edema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Perubahan pembuluh darah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Permeabilitasnya terhadap protein makin tinggi sehingga terjadi vasasi protein ke jaringan</li>
<li>Protein ekstravaskuler menarik air dan garam menimbulkan edema</li>
<li>Hemokonsentrasi darah yang menyebabkan gangguan fungsi metabolisme tubuh dan trombosis.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Gambaran Klinik Pre-Eklampsi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dimulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema. Pada kaki dan tangan, kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria. Pada pre-eklamsi ringan gejala subjektif belum dijumpai, tetapi pada pre-eklamsia berat diikuti keluhan sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Sakit kepala terutama daerah frontal</li>
<li>Rasa nyeri daerah epigastrium</li>
<li>Gangguan penglihatan</li>
<li>Terdapat mual samapi muntah</li>
<li>Gangguan pernafasan sampai sianosis</li>
<li> Gangguan kesadaran</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Diagnosis</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya diagnosis diferensial antara pre-eklamsia dengan hipertensi manahun atau penyakit ginjal tidak jarang menimbulkan kesukaran. Pada hipertensi menahun adanya tekanan darah yang meninggi sebelum hamil.pada keadaan muda atau bulan postpartum akan sangat berguna untuk membuat diagnosis. Untuk diagnosis penyakit ginjal saat timbulnya proteinuria banyak menolong. Proteinuria pada pre-eklamsia jarang timbul sebelum TM ke 3, sedangkan pada penyakit ginjal timbul lebih dulu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Pencegahan Pre-Eklamsia</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum ada kesepakatan dalam strategi pencegahan pre-eklamsia. Beberapa penelitian menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diit tinggi protein, suplemen kalsium, magnesium dan lain-lain). Atau medikamentosa (teofilin, antihipertensi, diuretic, asapirin, dll) dapat mengurangi timbulnya pre-eklamsia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif … Media Aesculapius, Jakarta : 2000)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Penanganan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan utama penanganan ialah :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><br /></li>
<li>Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan eklamsia</li>
<li>Melahirkan janin hidup</li>
<li>Melahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.</li>
<li>Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu sebvelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar uterus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsi di rumah sakit ialah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Tekanan darah siscol 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastol 90 mmHg, protein +1 atau lebih.</li>
<li>Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang</li>
<li>Penambahan edema berlebihan tiba-tiba</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Penanganan pre-eklamsia ringan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi untuk penanganan pre-eklamsia. Istirahat dengan berbaring pada posisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan pada ekstermitas bawah turun dan resobsi aliran darah tersebut bertambah. Selain itu juga mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar. Oleh sebab itu, dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan adema berkurang. Pemberian fenobarbital 3 x 30mg sehari akan meningkatkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umunya pemberian diuretik dan anti hipertensi pada pre-eklamsia ringan tidak dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak menghentikan proses penyakit dan juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian obat-obatan tersebut dapat menutupi tanda dan gejala pre-eklamsia berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah keadaan normal, penderita dibolehkan pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih sering. Karena biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila hipertensi menetap, penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila keadaan janin mengizinkan, tunggu dengan melakukan induksi persalinan, sampai persalinan cukup bulan atau > 37 minggu. Beberapa kasus pre-eklamsia ringan tidak membaik dengan penanganan konservatif.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-34676659985712638072013-06-17T18:11:00.002-07:002013-06-17T18:11:42.591-07:00Hemoroid dan Penangannannya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAuY25afhVPBJoO6cKL-xYqGMKe463WKq3go3PcGvTh11CCxvF5XQT-VsKdV0i_1u5vM7ntPQbdPxGpF5EsbQaMWDJ53cXjdawolcz_QXmpFtTpkW9d-qY9YclUkgUu-8ERAPFyZ9WRFjK/s1600/Penyakit+Hemoroid+Ambien@+Blog+Keperawatan.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Hemoroid </span></b>adalah merupakan suatu jenis penyakit yang banyak juga menimpa orang-orang. Sebenarnya yang dimaksud dengan ambeien atau wasir adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir anus akan mengalami bengkak yang kadang juga disertai dengan pendarahan pada stadium tertentu. Ini lah yang di sebut dengan pengertian hemoroid wasir ini. Penyakit ambeien ini tidak hanya memberikan rasa sakit kepada pada penderitanya, tetapi juga memberikan rasa minder dan malu karena mengidap penyakit wasir ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">penyebab</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
hemoroid ini adalah merupakan gangguan yang terjadi karena adanya pembuluh-pembuluh darah di daerah anus melebar akibat aliran darah ke jantung terhambat. Pembuluh darah yang melebar ini akan ditutupi selaput lendir, kulit, jaringan ikat atau otot-otot polos yang lama kelamaan membengkas sehingga membentuk tonjolan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara anatomi sebenarnya ambeien bukanlah suatu penyakit melainkan perubahan pada bantalan pembuluh darah di daerah dubur. Di mana pada bagian dubur terdapa tiga pembuluh darah atau arteri. Jika salah satunya terganggu atau adanya bendungan aliran darah maka pembuluh tersebut akan melebar atau membengkak. Hal ini yang disebut ambeien. Pada bagian keperawatan juga ada bagian yang membahas mengenai asuhan keperawatan hemoroid bila dilakukan perawatan di Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang menyebabkan wasir hemoroid ini. Berikut adalah penyebab ambeien dan faktor yang memicu terjadinya hemoroid diantaranya yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Berada dalam posisi duduk yang terlalu lama.</li>
<li>Sering mengangkat beban yang berat.</li>
<li>Faktor usia umur seseorang.</li>
<li>Kehamilan.</li>
<li>Sembelit / konstipasi / obstipasi yang menahun.</li>
<li>Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak cabe dan dan jenis rempah-rempah yang memicu melebarnya pembuluh darah.</li>
<li>Usus besar yang tidak berfungsi dengan baik karena pemberian obat terutama dalam hal ini penggunaan pencahar secara berlebihan.</li>
<li>Hubungan seks yang tidak lazim dan dilarang oleh agama.</li>
<li>Penyakit yang membuat mengejan penderita.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ada dua jenis macam penyakit wasir yang kita kenal, yaitu wasir luar dan wasir dalam. Pada wasir dalam, pembuluh darah ditutupi oleh selaput lendir yang basah di dalam anus. Pada taraf awal memang wasir tidak terlihat dari luar, namun jika sudah membesar akan menonjol keluar. Gejala tanda awal wasir dalam adalah keluarnya darah saat buang air besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wasir luar merupakan varises di bawah otot yang umumnya berhubungan dengan kulit. Biasanya hemoroid ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir anus yang terasa sakit dan gatal. Gejala tanda umum wasir luar adalah rasa sakit atau nyeri dikarenakan pembuluh darah yang pecah. Darah yang pecah tidak keluar namun berkumpul menjadi trombus (darah beku).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Stadium</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa stadium dan tingkatan penyakit hemoroid ini. Pembagian stadium hemoroid adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Stadium 1 : tanda wasir ini adalah berupa tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya darah menetes setiap selesai buang air besar.</li>
<li>Stadium 2 : gejala ambien stadium ini tonjolan sudah keluar dengan ukuran sedang. Dengan gejala jika selesai buang air besar, tonjolan keluar namun akan masuk kembali saat penderita berdiri.</li>
<li>Stadium 3 : tanda hemoroid stadium 3 ini ukuran tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya selesai buang air besar tonjolan keluar dan tidak akan masuk lagi kecuali didorong dengan tangan.</li>
<li>Stadium 4 : tanda gejala hemoroid pada tingkatan ini maka tonjolan sudah sebesar bola tenis. Tonjolan ini tidak dapat masuk kembali meski sudah didorong dan harus dioperasi. Pada wasir luar, kulit sudah menutupi pembuluh darah dan berada di luar anus hingga gampang terlihat.</li>
</ol>
<div>
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Pencegahan</span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa pencegahan hemoroid ini dan juga beberapa pengobatan ambeien yang bisa kita lakukan diantaranya yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Banyak mengkonsumsi makanan berserat (pola makan sehat).</li>
<li>Melakukan aktifitas olahraga secara teratur.</li>
<li>Minum air yang cukup dan banyak.</li>
<li>Jangan membiasakan diri menahan buang air besar (BAB) dan juga buang air kecil (BAK).</li>
<li>Menghindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet.</li>
<li>Duduk berendam pada air yang hangat akan mengurangi sakit dan gejala wasir.</li>
<li>Menjalankan pola hidup sehat.</li>
</ul>
<div>
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Pengobatan</span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan penyakit wasir ini bisa dilakukan dengan secara tradisional obat-obatan herbal atau pun juga bila pada tahap akhir jalan yang harus ditempuh adalah melalui tindakan pembedahan operasi hemoroid yang dilakukan oleh tim medis dokter. UKhusus dalam keperawatan nantinya akan dibahas tersendiri untuk askep hemoroid itu sendiri. Karena memang ada beberapa diagnosa keperawatan pada pasien klien dengan hemoroid yang membutuhkan intervensi khusus juga.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3919731128572015330.post-62164380521674420372013-06-17T17:52:00.002-07:002013-06-17T17:52:29.504-07:00Hipotiroid dan penanganannya<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://daftar-obatt.blogspot.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1YqRyzHjsndRV3MQyIKMnXPLi-qOoYegx1UvVcS6C9SDRnwoUDDruDDDeemEbWJ3wV5hc9vg-FnSb6L6vq_12mRFWk3NxQZN9dh6nZxOOfwhVOG1Eaei936ZP7nJXCmr7u9NhKpPMuQeS/s1600/kelenjartiroid.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Hipotiroid</span></b> adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Pada orang dewasa, hormon tiroid sangat dibutuhkan dalam metabolisme tubuh. Apabila hipotiroid tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas, nyeri sendi, infertilitas, dan penyakit jantung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">penyebabnya </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipotiroid dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ol>
<li style="text-align: justify;">- Penyakit autoimun</li>
<li style="text-align: justify;">- Pengobatan hipertiroid</li>
<li style="text-align: justify;">- Operasi pada kelenjar tiroid</li>
<li style="text-align: justify;">- Terapi radiasi</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipotiroid juga dapat terjadi karena penyakit bawaan, atau pada kondisi tertentu seperti gangguan hipofisis, kehamilan, dan kekurangan yodium.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">gejalanya</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala hipotiroid bervariasi, bergantung pada tingkat kekurangan hormon dan pada awalnya hampir tidak menunjukkan gejala. Gejala yang mungkin muncul, antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul>
<li style="text-align: justify;">- Kelelahan</li>
<li style="text-align: justify;">- Peningkatan sensitivitas terhadap dingin</li>
<li style="text-align: justify;">- Sembelit</li>
<li style="text-align: justify;">- Kulit kering</li>
<li style="text-align: justify;">- Peningkatan berat badan</li>
<li style="text-align: justify;">- Suara serak</li>
<li style="text-align: justify;">- Kelemahan otot</li>
<li style="text-align: justify;">- Peningkatan kadar kolesterol darah</li>
<li style="text-align: justify;">- Nyeri, kekakuan dan pembengkakan pada sendi</li>
<li style="text-align: justify;">- Periode menstruasi tidak teratir</li>
<li style="text-align: justify;">- Penipisan rambut</li>
<li style="text-align: justify;">- Denyut jantung lambat</li>
<li style="text-align: justify;">- Gangguan memori</li>
<li style="text-align: justify;">- Depresi</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">cara mendiagnosisnya </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dari pemeriksaan fisik dokter, untuk mendiagnosis hipotiroid diperlukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar TSH (thyroid stimulating hormone).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">pengobatannya </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penanganan yang biasanya dilakukan pada pasien hipotiroid adalah dengan pemberian obat untuk meningkatkan hormon tiroid dan menghilangkan gejala hipotiroid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">dampak buruknya</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipotiroid yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Gondok</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Gangguan jantung</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Gangguan kesehatan mental</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Kerusakan saraf perifer</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Myxedema</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Infertilitas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Bayi lahir cacat</div>
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10150972434050974917noreply@blogger.com0